Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pelalawan

Seluas 21 Hektar Lahan Hangus Terbakar di Desa Pangkalan Gondai Langgam

Seluas 21 hektar lahan hangus terbakar dalam Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Desa Gondai Kecamatan Langgam Kabupaten Pelalawan

Penulis: johanes | Editor: Nolpitos Hendri
Istimewa
Proses pemadam Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Jalan Lingkar Timur Kecamatan Pangkalan Kerinci, Jumat (14/9/2018). 

Laporan Wartawan Tribunpelalawan.com, Johannes Wowor Tanjung

TRIBUNPELALAWAN.COM, LANGGAM - Seluas 21 hektar lahan hangus terbakar dalam Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Desa Gondai Kecamatan Langgam Kabupaten Pelalawan.

Karhutla di Kabupaten Pelalawan masih berlangsung hingga Senin (17/9/2018), Karhutla di Desa Pangkalan Gondai dan Desa Penasikan Kecamatan Langgam belum teratasi sepenuhnya.

Seluas 21 hektar lahan gambut telah gosong dilalap api yang terdeteksi sejak Jumat (14/9/2018) pekan lalu.

Baca: Tim Gabungan Jaring Puluhan Masyarakat Tidak Bawa KTP dalam Operasi Yustisi 2018 di Dumai

Baca: UPDATE Kebakaran Pipa Gas PT Chevron, Petugas Damkar Berhasil Padamkan Api Tengah Malam

Tiga hari proses pemadaman oleh tim dari personil gabungan darat, api sudah dapat dilokalisir dan pangkal kebakaran bisa dijangkau.

"Laporan terakhir hari ini, tim tinggal melakukan pendinginan di lokasi. Karena lahannya gambut, kita kuatir api naik lagi kalau tidak direndam," ungkap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan, Hadi Penandio, kepada tribunpelalawan.com, Senin (17/9/2018).

Hadi Penandio menjelaskan, tim gabungan yang dibantu oleh perusahaan terdekat mengalami kesulitan dalam mencapai ke lokasi kebakaran.

Lahan yang terdiri dari semak belukar dan sebagian kebun kelapa sawit milik warga payah ditembus untuk melokalisir titik api agar tidak meluas.

Titik awal kebakaran sebenarnya ada di Desa Pangkalan Gondai yang berbatasan dengan Desa Penarikan, Kecamatan Langgam.

Baca: Stress & Kanker Prostat, Ini 6 Masalah yang Akan Terjadi Jika Jarang Melakukan Aktivitas Seksual

Baca: Keterangan Tidak Singkron dengan Saksi, Kejiwaan Tersangka Pembunuhan di Simpang Cubadak Diperiksa

Lantaran lahan gambut dan tidak bisa dilokalisir, api merembet terus hingga ke wilayah Desa Penarikan.

Melihat upaya pemadaman darat sulit dilakukan, tim meminta bantuan pemadaman udara menggunakan helikopter waterbombing (WB).

Dua hari berturut-turut tiga unit helikopter WB melakukan pengeboman air di titik kebakaran hingga padam.

"Sekarang tinggal menyisakan asap tipis dari sisa tukul kayu yang terbakar. Personil tetap stand by di lokasi untuk pendinginan," tandasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved