Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kepulauan Meranti

Kronologi Pemuda Meranti Ikut Lomba Mancing Dapat Hadiah Mobil tapi Diganti Rp 5 Juta oleh Panitia

Fahri mengaku diinterogasi dan dituduh berbuat curang bahwa ikan itu bukan hasil pancing melainkan hasil jaring.

Editor: Sesri
Istimewa
Fahri dengan ikan hasil tangkapannya dan simbolis kunci mobil yang diterima Fahri saat memenangkan perlombaan. 

Laporan Wartawan TribunPekanbaru, Teddy Tarigan  

TRIBUNPEKANBARU.COM, SELATPANJANG - Sudah menerima kunci mobil secara simbolis sebagai hadiah utama memenangkan Lomba Mancing Mania Nusantara 34 Provinsi di Selat Air Hitam Kepulauan Meranti, Fahri harus gigit jari.

Hadiah utama itu tak bisa ia miliki karena panitia mendiskualifikasi hasil pertandingan setelah ada yang melaporkan ke panitia bahwa ikan yang didapat bukan hasil pancing, melainkan hasil jaring.

Tidak hanya itu, menurut informasi, ada beberapa oknum panitia membawanya ke Hotel Grand Meranti di Jalan Kartini, Selatpanjang untuk membicarakan sesuatu terkait hadiah.

Sesampainya disana, tanpa didampingi teman, Fahri mengaku diinterogasi dan dituduh berbuat curang bahwa ikan itu bukan hasil pancing melainkan hasil jaring.

Dan jika tidak mengaku maka dia diancam akan dipolisikan.

Dengan perasaan takut dan terpaksa, akhirnya dia mengaku dan oleh panitia dia diberi uang Rp5 juta sebagai pengganti.

Selain itu Fahri diketahui mengalami Tunagrahita.

Baca: Menang Mobil dalam Lomba Mancing, Hadiahnya Malah Diganti Rp 5 Juta Oleh Panitia

Baca: Kapal Pengangkut Semen Tenggelam di Perairan Riau, Ini Penjelasan BMKG tentang Tinggi Gelombang

Baca: Sudah Mengabdi 10 sampai 30 Tahun, 41 Guru di Meranti Dapat Piagam dari Presiden

"Untuk diketahui, Fahri tak bisa bercakap, dia mengalami keterbelakangan mental. Untuk itu saya yang bicara seperti yang diceritakan Fahri kepada saya dan keluarga," ujar Selamat, selalu teman Fahri.

Dikatakan Selamat karena Fahri karena tidak mampu bertindak banyak Fahri hanya menerima saja.

"Yang jelas kami tak terima, kami sudah serahkan mandat ini ke kepala desa untuk dilaporkan ke polisi," kata Selamat lagi.

Selamat menuturkan ia melihat sendiri saat Fahri mendapatkan ikan tersebut.  

Sekitar pukul 10:00 WIB, 2 jam setelah waktu lomba memancing dimulai, mata kail Fahri disambar Ikan Kurau sebesar 8 Kg. 

"Saya yang melihat langsung Fahri yang dapat ikan itu, karena posisi saya waktu itu berada tepat di belakang sampan dia. Jika ada panitia yang tidak mengakui itu hasil pancing, itu salah. Karena waktu itu panitia yang berada di laut sudah menerima dan ikan itu sudah ditimbang ditempat," kata Selamat Selasa (29/1/2019) sore.

Baca: VIDEO VIRAL, Bocah 3 Tahun Tergila-gila dengan Merah Putih karena Sering Nonton Iklan Parpol

Baca: VIRAL, Pembantu Rumah Tangga Duduk Melongo di Emperan Restoran Mewah.Saksikan Majikan Makan Enak

Baca: Video Kapten Leo Sianturi Mengamuk Viral, Hotman Paris: Lae ke kopi joni! Terminal Tangisan Pilu

Selain itu kata Selamat, yang menjadi kecurigaan panitia adalah ikan ketika akan diambil dalam kondisi sudah mati.

Namun Selamat membantah hal itu, dia mengatakan panitia lambat menjemput ikan itu, dimana ikan dijemput satu jam setelah ikan itu didapat.

"Lokasi tempat Fahri mendapat ikan itu di depan Pos Pol Air, Tanjung Motong. Waktu itu kami telpon panitia tidak ada jawaban, setelah satu jam baru panitia datang, dan ikan sudah dalam kondisi lemah," ungkap Selamat.

Kategori pemenang lomba adalah peserta yang mendapatkan ikan bersisik terberat.

Sampai masa akhir pertandingan tidak ada lagi peserta yang mendapatkan ikan sesuai kategori pemenang selain Fahri.

Pj Kepala Desa Batang Meranti, Zaujar saat ditemui Tribunpekanbaru.com mengatakan bahwa memang sudah menerima laporan terkait persoalan yang menimpa warganya tersebut.

"Semalam sekitar jam sepuluh dia (Fahri) dan ibunya datang ke rumah dan minta tolong untuk dibantu terkait persoalan ini," ungkap Zaujar, Selasa (29/1/2019).

Baca: Hari ke-4 Pencarian Dasril Korban Kapal Tenggelam di Perairan Tanjung Jati Masih Nihil

Baca: VIDEO: Istri Dasril Ceritakan Komunikasi Terakhir Sebelum Peristiwa Kapal Karam di Bengkalis

Baca: Guru Perempuan Ini Cabuli 5 Anak Muridnya, 3 Laki-laki, 2 Perempuan, Modusnya Diajak Nonton di Hape

Saat ini Zaujar mengaku sedang mencari informasi terkait panitia untuk diajak mediasi terhadap hal ini

"Intinya saat ini untuk mediasi dulu, masalah ini memang sudah diketahui umum melalui media," ujarnya.

Dirinya mengatakan saat ini dirinya hanya ingin mengetahui kebenaran informasi ini dari warganya maupun pihak panitia.

"Kalau dibatalkan apa penjelasannya, kalau dicancel ini juga kenapa, saya juga gak mengetahui betul prosedurnya," tambahnya.

Zaujar mengatakan bahwa saat ini dirinya tetap mengedepankan mediasi antara warganya dan pihak panitia. Dirinya juga mengakui bahwa sosok Fahri memang cukup pendiam.

"Memang anak ini maaf, kurang bergaul Pokoknya sekarang mediasi dulu, dan saya tetap akan kawal ini, karena ini warga saya secara moral saya terpanggil untuk ini," pungkas Zaujar.

 Persoalan ini menjadi perbincangan hangat di kalangan netizen di media sosial.

Banyak yang menyalahkan panitia tidak fair dalam menggelar perlombaan mancing ini. (*) 

Like dan Subcribe Youtube Channel Tribun Pekanbaru

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved