Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pelatihan Good Laboratory Practices, Peserta Diajarkan Cara Pakai N95

Seratusan guru dan mahasiswa diajarkan cara menggunakan masker N95 saat pelatihan good laboratory practices di aula UMRI

Penulis: Afrizal | Editor: Muhammad Ridho
Tribunpekanbaru/Afrizal
Ratusan guru dan mahasiswa diajarkan cara menggunakan masker N95 saat pelatihan good laboratory practices di aula Universitas Muhammadiyah Riau (Umri), Senin (19/10/2015). 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Seratusan guru dan mahasiswa diajarkan cara menggunakan masker N95 saat pelatihan good laboratory practices di aula Universitas Muhammadiyah Riau (Umri), Senin (19/10/2015). Diisi oleh perwakilan PT Chevron Pacific Indonesia, Maladi, ratusan peserta langsung praktek dengan bekal masker N95. Secara bertahap, peserta diajarkan bagaimana seharusnya mengenakan masker dengan keamanan optimum.

"Khawatirnya masyarakat sudah beli masker tapi tidak dipakai dengan benar karena tujuan menggunakan masker untuk mendapatkan faktor perlindungan optimum," ujarnya pada Tribun.

Segala tipe masker yang digunakan, lanjut Maladi harus coba uji kesesuaian dengan muka. Ini harus dilakukan oleh masyarakat sebelum memakai. Masker N95 dengan dua karet harus dipasangkan keduanya.

Untuk menyesuaikan, tekan dengan dua tangan untuk mendeteksi kebocoran apakah ada peluang udara masuk atau tidak. Kawat dibagian hidung pada masker pun berfungsi untuk menyesuaikan dengan lekuk wajah.

"N95 ini mampu memproteksi 95 persen ukuran partikel sampai 0.3 mikron meter pada lingkungan tidak berminyak," katanya.

Diberikannya cara penggunaan masker yang benar ini tidak terlepas dari kondisi kabut asap yang terjadi di Riau saat ini. Mengulas tentang keamanan, Maladi banyak memberikan teknis tindakan yang harus dilakukan seseorang ketika terjadi hal tidak diinginkan di laboratorium termasuk kebakaran.

Berlangsung selama tiga hari hingga 21 Oktober, tiga pemateri dari PT Chevron didatangkan melatih peserta. Selain Maladi, ada juga Hadi Riyanto dan Adrianto.

Hadi Riyanto yang merupakan Technology Support Laboratory - Duri, menuturkan pelatihan ini fokus pada masalah keamanan di laboratorium, keamanan kebakaran, penggunaan masker dan standar laboratorium.

Melalui pelatihan ini diharapkan peserta bisa menangkap apa yang diberikan sehingga bisa diimplementasikan di sekolah maupun tempat kerja masing-masing. Akhirnya informasi keselamatan dan keamanan ini juga bisa disebarkan pada umum.

"Dari paparan yang diberikan diharapkan ada komunikasi dua arah," ujarnya. (Riz)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved