Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Merajut Pipa Gas, Perkokoh Ketahanan Energi

Menggunakan energi gas juga terbukti lebih murah karena disalurkan langsung lewat pipa. Masyarakat tidak perlu takut akan keamanannya

Penulis: Ariestia | Editor: harismanto
TRIBUN JATENG/WAHYU SULISTIYAWAN
Ilustrasi: Petugas Perusahaan Gas Negara (PGN) mengontrol Pressure Reducing Station (PRS) di Kawasan Indutri Tambakaji, Kota Semarang, Jateng, Senin (16/2/2015). PGN sudah mengoperasikan PRS yang memiliki kapasitas 750 hingga 1000 m3/jam ini sudah menyalurkan 710 ribu kaki kubik per hari dari 100 KK pelanggan perumahan dan sembilan perusahaan. 

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Ariestia

Seiring pertumbuhan jumlah penduduk, kebutuhan terhadap energi terus meningkat. Hingga saat ini, minyak bumi masih menjadi sumber energi dominan. Namun cadangan minyak bumi terus menipis. Jika tidak diiringi dengan konservasi dan diversifikasi, ketahanan energi akan terancam. Satu di antara solusi meningkatkan ketahanan energi ini adalah pemanfaatan gas bumi.

PADA Rabu, 25 Maret 2015, PT Perusahaan Gas Negara (Persero) TBK atau PGN dan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru menandatangani nota kesepahaman di Kantor Pusat PGN di Jakarta. Kerjasama antara PGN dan Pemko Pekanbaru ini meliputi pengembangan infrastruktur dan pemanfaatan gas bumi.

Pekanbaru sebagai kawasan yang terus berkembang, sangat membutuhkan pasokan energi bagi sektor industri, rumah tangga, transportasi dan bisnis. Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso kala itu menjelaskan kerjasama ini merupakan komitmen PGN sebagai BUMN yang terus aktif dalam mendukung upaya konversi energi di seluruh Indonesia.

Dengan nota kesepahaman tersebut, PGN memastikan memperluas jaringan penyaluran gas di kota bertuah yang menurut agenda akan dimulai pada 2016. Diperkirakan awal 2017 gas sudah dapat dinikmati oleh warga Pekanbaru.

Menurut Wendi Purwanto, Manajer Area Pekanbaru dan Dumai PGN Wilayah III, untuk tahap awal PGN baru dapat menyalurkan di daerah yang akan dilewati. Yaitu sekitar Jalan Setia Budi, Jalan Sudirman, Jalan Sumatera, Jalan Riau dan Jalan Arifin Ahmad.

Pipa gas akan dibangun dari Perawang sepanjang sekitar 60 kilometer menuju Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Tenayan Raya. Dari jalur induk tersebut, gas kemudian dialirkan lagi ke kantong-kantong perumahan yang sudah dipetakan.

Selain pengembangan jaringan gas untuk Pekanbaru, PGN juga tengah fokus memulai pembangunan jaringan pipa gas antar provinsi, yaitu Duri-Dumai-Medan. Pipa gas Duri-Dumai sepanjang 130 kilometer dilaksanakan dalam tahap satu. Sedangkan di tahap dua, Dumai-Medan sepanjang 395 kilometer, dibangun setelah tahap satu selesai.

Pipa Duri-Dumai diharapkan dapat memasok gas sampai dengan 150 BBTUD (Billion British Thermal Unit per Day) gas. Sementara itu jalur Duri-Medan untuk memasok sekitar 200 BBTUD. Jaringan pipa Duri-Dumai-Medan ini akan rencananya akan terintegrasi dengan jaringan pipa Grissik-Duri.

Sumber gas untuk jalur Duri-Dumai-Medan ini berasal dari Sumatera Selatan dan Jambi. Cadangan gas alam di Riau tidak terlalu banyak dan sudah dialokasikan untuk pengguna existing, sehingga PGN menyalurkan gas dari provinsi lain di Sumatera.

Tak hanya di Riau, PGN tengah giat menyelesaikan pipanisasi gas bumi di berbagai daerah di Sumatera untuk mendukung distribusi gas bumi.

Di antaranya, Tanjung Uncang Panaran di Batam, Kepulauan Riau sepanjang 18 kilometer yang diresmikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said akhir Januari 2015. Lalu di Lampung, PGN telah menyelesaikan jaringan pipa distribusi sepanjang 90 kilometer.

Hingga saat ini, pipa gas PGN telah bertambah menjadi 6.470 kilometer, dengan selesainya pipa Kalija I (Kalimantan Jawa Tahap I). Perluasan cakupan wilayah pipa gas ini makin memberi kesempatan banyak daerah menikmati gas.

Menurut laporan dalam laman resmi pgn.co.id, PGN telah membangun dan mengoperasikan pipa gas bumi di beberapa wilayah distribusi. Yaitu Jawa Barat, Lampung dan Sumatra Selatan sepanjang 2.707 km; Jawa Timur dan Jawa Tengah (785 km); Sumatra Utara dan Kepulauan Riau (761 km), Transmisi GrissikDuri (536 km); Transmisi Grissik-Batam-Singapura (470 km); serta Transmisi South Sumatra West Java sepanjang 1.004 km.

Hingga akhir tahun ini, PGN menargetkan penambahan panjang pipa gas bumi baru sepanjang 490 km di beberapa wilayah operasi PGN dan wilayah baru lainnya. Sedangkan hingga 2019 nanti, PGN menargetkan telah membangun pipa-pipa baru sepanjang 4.000 km.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved