Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Merajut Pipa Gas, Perkokoh Ketahanan Energi

Menggunakan energi gas juga terbukti lebih murah karena disalurkan langsung lewat pipa. Masyarakat tidak perlu takut akan keamanannya

Penulis: Ariestia | Editor: harismanto
TRIBUN JATENG/WAHYU SULISTIYAWAN
Ilustrasi: Petugas Perusahaan Gas Negara (PGN) mengontrol Pressure Reducing Station (PRS) di Kawasan Indutri Tambakaji, Kota Semarang, Jateng, Senin (16/2/2015). PGN sudah mengoperasikan PRS yang memiliki kapasitas 750 hingga 1000 m3/jam ini sudah menyalurkan 710 ribu kaki kubik per hari dari 100 KK pelanggan perumahan dan sembilan perusahaan. 

Pembangunan pipa gas ini merupakan cara menjangkau masyarakat di berbagai wilayah dalam upaya optimalisasi pemanfaatan gas sebagai sumber energi. Dengan 'merajut' pipa, PGN juga dapat melaksanakan program yang bertujuan mendorong penggunaan gas lebih luas lagi di masyarakat.

Di antaranya, Program Sayang Ibu yang merupakan pemasangan satu juta sambungan gas rumah tangga di seluruh Indonesia oleh PGN. Program tersebut dimulai tahun lalu dan akan berkelanjutan pada tahun-tahun berikutnya.

Sementara itu di sektor transportasi, PGN berinisiatif untuk membangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) dan Mobile Refueling Unit (MRU). Hal ini untuk mendorong percepatan konversi dari Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG).

Sedangkan di sektor industri, pada bulan Agustus 2014 PGN mulai melakukan commissioning Floating Storage Regasication Unit (FSRU) Lampung.

Pembangunan insfrastruktur sangat berperan dalam penyaluran gas ke masyarakat. Konversi BBM ke BBG sebagai langkah diversifikasi energi merupakan di antara langkah penting dalam meningkatkan ketahanan energi. PGN maupun sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ditunjuk untuk menjalankan program tersebut.

Pemerintah sebagai pemangku kebijakan mulai dari tingkat pusat hingga daerah juga memiliki andil penting dalam mewujudkan ketahanan energi nasional. Peran ini dalam bentuk regulasi yang mendukung maupun adanya nota kesepahaman dalam pengadaan gas di daerah. Termasuk dalam hal jaminan pengadaan energi bagi masyarakat.

Selain itu, dalam mewujudkan ketahanan energi nasional ini, tak kalah penting adalah kerjasama antar lembaga terkait.

Pentingnya Diversifikasi Energi
Hingga saat ini, minyak bumi masih mendominasi pemenuhan kebutuhan energi di masayarakat Indonesia. Kebutuhan tersebut sekitar 48 persen dan menunjukkan tren meningkat dari tahun ke tahun.

Jumlah masyarakat terus bertambah, membuat kebutuhan energi makin besar. Namun berbanding terbalik dengan kebutuhan energi, cadangan minyak bumi Indonesia maupun dunia yang biasa menjadi sumber energi paling banyak dipakai, terus menipis.

Bahkan Indonesia menjadi importir minyak sejak 2003. Pada 2014, dari catatan Badan Energi Informasi Amerika Serikat, Energy Information Administration (EIA) menyebutkan Indonesia mengimpor lebih dari 441.000 barel per hari.

Sebagai importir, Indonesia sangat dipengaruhi situasi dunia. Di antaranya konflik di Timur Tengah, kawasan penghasil dan jalur distribusi penting minyak bumi dunia. Turbulensi politik di wilayah tersebut berdampak pada produksi serta distribusi minyak dunia, termasuk Indonesia.

Selain itu, berbagai faktor lain dapat mempengaruhi pemenuhan energi nasional. Misalnya kerusakan fisik pada infrastruktur dan kilang-kilang minyak, baik itu disebabkan bencana alam, perang, ataupun sabotase.

Untuk merespon dinamika perubahan ini dan menjamin ketersedian energi nasional, diperlukan Sistem Ketahanan. Sebab, enargi memiliki perananan penting dalam kelangsungan hidup bangsa.

Sistem Ketahanan Energi mengacu pada Kebijakan Pengembangan Energi sesuai Undang-Undang Energi Nomor 30 Tahun 2007, tentang pembentukan Dewan Energi Nasional dan energi memiliki peran bagi peningkatan Kegiatan Ekonomi dan Ketahanan Nasional.

Menurut definisi dari International Energy Agency (IEA), ketahanan energi adalah ketersediaan sumber energi yang tidak terputus dengan harga yang terjangkau.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved