Awal Ramadhan, Sejumlah Harga Komoditas di Inhil Alami Penurunan

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru : T.Muhammad Fadhli.

TRUBUNPEKANBARU.COM, TEMBILAHAN – Meningkatnya konsumsi masyarakat terhadap kelapa terutama selama Bulan Ramadhan disinyalir membuat harga jual kelapa dalam di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Provinsi Riau mengalami penurunan sebesar 0,86 persen atau dari sebelumnya Rp2.440/butir menjadi Rp2.100/butir.

Kepala Seksi Promosi dan Pemasaran Hasil Perkebunan Dinas Perkebunan Kabupaten Indragiri Hilir Aswin Bovita menjelaskan, Saat ini sedang terjadi anomali harga, sehingga terjadi penurunan.

“Meningkatnya permintaan santan kelapa membuat harga kelapa perbutirnya dari petani ke pengumpul mengalami penurunan,” ungkapnya di Tembilahan, Selasa (7/6/2016).

Namun penurunan ini tidak hanya berlaku bagi kelapa dalam, menurutnya kelapa hibrida juga mengalami penurunan harga dari Rp2.327/butir menjadi Rp1.800/butir.

"Kopra juga menurun dari Rp5.990/Kg menjadi Rp5.500/Kg, namun harga kopra ini masih bergantung pada permintaan pasar minyak dunia," ujarnya.

Begitu juga bagi harga kelapa sawit yang juga mengalami penurunan harga dari Rp1.521/Kg menjadi Rp1.300/Kg.

Sementara itu untuk persedian kelapa di Inhil menurutnya lagi masih dikategorikan mencukupi meski terdapat lima perusahaan yang bergerak dibidang industri kelapa.

Ia juga mengatakan, meski hasil perkebunan pada pekan pertama dibulan Juni ini cenderung mengalami penurunan harga, masih terdapat beberapa komoditas perkebunan yang mengalami kenaikan.

"Harga kakao mengalami kenaikan harga dari Rp17.516/Kg menjadi Rp18.000/Kg, karet dari Rp7.145/Kg menjadi Rp7.500/Kg dan pinang kering kupas meningkat dari Rp15.823/Kg menjadi Rp16.000/Kg," tutupnya.(*)

Baca Selengkapnya di Harian Tribun Pekanbaru edisi BESOK. Simak lanjutannya di www.tribunpekanbaru.com. Ikuti Video Berita di www.tribunpekanbaru.com/video

FOLLOW Twitter @tribunpekanbaru dan LIKE Halaman Facebook: Tribun Pekanbaru