Rokan Hulu
Forum Anak Kemenakan Nilai Pemkab Rohul Tak Peduli Musda IV LAM Rohul
Forum Anak Kemenakan protes keras terhadap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rokan Hulu (Rohul), karena menilai tidak peduli dengan acara musda LAM Rohul
Penulis: Donny Kusuma Putra | Editor: Sesri
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Donny Putra
TRIBUNPEKANBARU.COM, PASIRPANGARAIAN - Forum Anak Kemenakan protes keras terhadap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rokan Hulu (Rohul), karena menilai tidak peduli dengan acara Musyawarah Daerah (Musda) IV Lembaga Adat Melayu (LAM) Rohul.
Anak Kemenakan menilai acara Musda IV LAM Rohul, Kamis (27/4/2017) lalu, terkesan biasa saja dan tidak semeriah seperti Musda sebelumnya.
Hasby Assodyqi, Anak Kemenakan Suku Melayu Bosa Luhak Kunto Darussalam mengatakan, bukan itu saja, bahkan Plt Bupati Rohul H. Sukiman tidak hadir di helatan adat ini. Hanya mengutus Asisten Ekonomi Pembangunan Setdakab Rohul Syaiful Bahri.
"Kita kecewa, karena Pemkab tidak punya respon sosial. Kita masyarakat harus dilayani, kita yang bayar pajak dan menggaji mereka, kami ini memilih pemimpin kami loh di tanah melayu, " katanya, Senin (1/5/2017).
Hasby mengaku, bicara acara Musda LAM Rohul, seharusnya acara adat merupakan sebuah acara besar, apalagi acara dihadiri Ketua LAM Riau Datuk Sri Al Azhar, dan Ketua DPRD Provinsi Riau Datin Sri Septina Primawati.
"Musda LAM seharusnya acara besar. Pemkab dalam hal ini terkesan cuek, tidak memberikan dukungan koperatif. Peran Pemkab Rohul juga tidak ada, seperti protokoler dari Pemda juga tidak ada. Harusnya makan duduk berjamban (makan bersama), tidak boleh beranjak, apalagi yang hadir Datuk-Datuk kami," imbuhnya.
Sementara, Andry Jusny Yusuf dari Anak Kemenakan Suku Pungkuik Luhak Rambah mengaku, Musda IV LAM ibarat raja tidak bertuan di rumah sendiri.
"Tolak ukur bukan materi saja, kami terkesan dianaktirikan. Kami merasa Datuk-Datuk kami tidak diperlakukan sebagaimana mestinya," kesalnya.
Jusny mengakui ketersinggungan vatalnya saat Plt Bupati Rohul Sukiman hanya mengutus Asisten Ekbang Setdakab Rohul saja.
"Itu sangat-sangat menyinggung sekali, yang datang itu raja-raja kami loh, datuk-datuk," katanya. (*)
SUBSCRIBE Youtube: Tribun Pekanbaru,
LIKE Halaman Facebook: Tribun Pekanbaru,
FOLLOW Twitter @tribunpekanbaru.
