Ayo Berzakat
Mengentaskan Kemiskinan Melalui Zakat
Vitalnya posisi zakat membuat seorang Abu Bakar yang dikenal sangat lemah lembut mengumumkan perang terhadap pembangkang zakat tersebut
Sasaran utama zakat adalah untuk mencukupi kebutuhan orang-orang miskin.
Allah Azza wa Jalla berfirman: “Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat, yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan) hamba sahaya, untuk (membebaskan) orang yang berutang, untuk jalan Allah dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha mengetahui, Maha bijaksana.” (at-Taubah/9:60)
Peran Zakat Mengentas dalam Kehidupan Sosial.
Karena begitu pentingnya zakat ini, tak heran ketika sahabat Abu Bakar As Siddiq diangkat menjadi pemimpin umat Islam, menggantikan Rasulullah Muhammad saw, maka langkah pertama yang dilakukannya adalah memerangi kaum muslim yang tidak mau membayar zakat.
Vitalnya posisi zakat membuat seorang Abu Bakar yang dikenal sangat lemah lembut mengumumkan perang terhadap pembangkang zakat tersebut.
Kebijakan Abu Bakar tersebut dapat dipahami bahwa yang namanya zakat adalah sebuah ibadah yang tak hanya merupakan manivestasi ibadah spiritual vertikal semata, antara seorang hamba dengan Tuhannya.
Akan tetapi merupakan manivestasi hubungan horizontal atau dikenal sebagai ibadah sosial antara seorang individu dengan individu lainnya.
Jika filosofi zakat semacam ini dapat dipahami umat Islam saat ini, maka banyak hal persoalan bangsa yang dapat diselesaikan.
Bukan hanya persoalan ekonomi seperti kemiskinan, ketimpangan dan sebagainya, juga persoalan sosial lainnya dapat diselesaikan.
Sebutlah misalnya persoalan ujaran kebencian (hate speach) atau intoleransi yang lagi menggerus kehidupan bernegara saat ini.
Filosofi zakat mengajarkan seorang muslim punya kewajiban membantu persoalan sosial dan ekonomi saudaranya
Fakir miskin merupakan kelompok yang harus diutamakan dalam pembagian zakat.
Karena itu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak menyebutkan kelompok lain yang berhak atas zakat tersebut.
Fakir miskinlah sasaran utamanya.
Ketika Mu’âdz bin Jabal Radhiyallahu anhu ditugaskan ke Yaman untuk berdakwah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya:“Sesungguhnya engkau akan mendatangi suatu kaum dari Ahli Kitab, maka ajaklah mereka agar bersaksi bahwa tidak ada ilâh yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah, dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah”.
(Pada lafazh lainnya: ‘Maka yang pertama kali engkau dakwahkan kepada mereka adalah beribadah kepada Allah semata.)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/ketua-baznas-bengkalis-ali-ambar_20170929_091248.jpg)