Balita Penderita PDA Butuh Uluran Tangan, Harus Segera Operasi karena Paru-paru Sudah Infeksi
Penyakit itu pula yang menyebabkan paru-paru balita ini infeksi dan jantungnya membengkak.
Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: Afrizal
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Guruh BW
TRIBUNPEKANBARU.COM, SELATPANJANG- Naya hanya bisa berbaring di atas kasur.
Meski usianya sudah menginjak 1 tahun 4 bulan, berat badan balita bernama lengkap Sheizan Nayara Afwa ini hanya 6.5 kilogram.
Berat ini jauh dibawah berat normal bocah seumuran dia.
Seharusnya dengan umur tersebut, anak pasangan Afriman dan Tri Suwarni ini memiliki bobot antara 7.7 kilogram hingga 12,6 kilogram.
Tampak tak berdaya, Naya hanya berbaring lemas di atas kasur sambil didampingi kedua orangtuanya saat dikunjungi awak media Minggu (24/12/2017).
Naya menderita Patent Ductus Arteriosus (PDA).
Dikutip dari situs alodokter.com, Patent ductus arteriosus adalah kondisi ketika ductus arteriosus tetap terbuka setelah bayi lahir.
Baca: Ditabrak Mobil Mewah, Kerbau Ini Melonjak ke Atas dan Masuk ke Dalam Mobil, Ini Foto-fotonya
Ductus arteriosus merupakan pembuluh darah yang dibutuhkan bayi sebagai sistem pernapasan semasa di dalam kandungan.
Melalui ductus arteriosus, darah bayi dari bilik jantung kanan mengalir ke sekitar paru-paru.
Ductus arteroisus akan tertutup secara otomatis setelah bayi lahir karena paru-paru mereka sudah bisa terisi oleh udara yang dihirup.
Penutupan biasanya terjadi kurang dari beberapa hari.
Pada bayi penderita patent ductus arteriosus, penutupan tersebut tidak terjadi.
Warga Gang Habib, Jalan Rintis, Kelurahan Selatpanjang Selatan, Kecamatan Tebingtnggi ini mengungkapkan, mereka baru mengetahui jika anak perempuannya itu mengidap penyakit Patent Ductus Arteriosus (PDA).