Ingat Kejadian Pembantaian Beruang yang Dagingnya Direndang, Ada Kabar Terbaru dari BBKSDA 

Tanpa perlu menunggu lama, petugas akhirnya berhasil menangkap empat orang terduga pelakunya dalam waktu kurang dari 24 jam.

Penulis: Rizky Armanda | Editor: Afrizal
Tribun Pekanbaru/Theo Rizky
Tersangka beserta tengkorak dan cakar Beruang Madu yang merupakan barang bukti diamankan di Kantor Balai Penegakkan Hukum (Gakkum) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Provinsi Riau, Pekanbaru, Selasa (3/4/2018). (TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY). 

Mereka mengaku tidak berniat menjerat beruang, hanya jeratan untuk hama babi hutan, tetapi jeratan mengenai beruang.

Sayangnya mereka tidak melaporkan jeratan babi yang malah sampai menjerat beruang madu tersebut ke aparat kepolisian atau pun petugas desa, melainkan langsung mengeksekusinya untuk diolah menjadi makanan.

"Kami awalnya hanya berniat menjerat babi. Tapi yang dapat beruang dan kami olah sama-sama. Dagingnya dibagi-bagi," ujar tersangka ZDS kepada wartawan saat gelar konferensi pers di BBKSDA Riau, Selasa (3/4/2018).

Tersangka ZDS mengaku mengolah daging beruang itu menjadi rendang untuk dikonsumsi.

"Dagingnya kami makan, kalau saya dimasak rendang," sebutnya.

Lebih mengejutkan, selain memakan daging beruang, ZDS juga mengatakan mengambil empedu beruang itu.

Organ dalam ini disebutnya sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan sesak nafas.

Baca: Berkas Tersangka Pembunuh dan Pemakan Beruang Madu Dinyatakan Lengkap. Ini Ancaman Hukumannya

Baca: Inilah Pemuda yang Paling Beruntung, Selamat Meski Diserang Ular, Beruang sampai Hiu

Baca: PPNS KLHK Serahkan Berkas Pembunuh dan Pemakan Beruang Madu ke Jaksa untuk Diteliti

Sementara itu, Kepala BBKSDA Riau, Suharyono menerangkan jika jajarannya mengetahui pembantaian hewan langka dilindungi ini dari postingan salah satu pelaku di media sosial Facebook.

"Salah satu satwa yang dilindungi, tidak hanya negara kita, tapi internasional pun melindungi ini.
Info awal postingan di Facebook atas nama Zem. Kita telusuri, koordinasi Polres Inhil, dan teman-teman Gakkum. Tidak lebih beberapa jam kita langsung sepakat bergerak ke lokasi," ungkapnya.

Di lokasi bertemu dengan pelaku.

Mereka memiliki peran masing-masing.

Pelaku CS berperan sebagai penyembelih beruang.

Lalu pelaku GS sebagai penembak.

Dari penangkapan keduanya tim langsung melakukan pengembangan dan mendapatkan dua orang lainnya E, dan ZDS yang berperan memasang jerat

"Para tersangka hidup di kebun, mungkin pas lagi jerat dan buru liar. Mereka mengonsumsi daging itu. Kita amankan juga ada senpi rakitan, dan pisau. Senpi digunakan menembak beruang di kandang sebelum disembelih," tandasnya.

BBKSDA tidak hanya berhenti pada keempat orang tersangka ini saja.

Tim penegakkan Hukum (Gakkum) masih terus melakukan penyidikan lebih lanjut mengenai kemungkinan adanya kejadian serupa lainnya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved