Ada yang Dipensiunkan Lewat WhatsApp, Berikut Cerita 4 Wali Kota yang Dicopot oleh Anies Baswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengganti semua wali kota dan bupati di Jakarta pada 5 Juli 2018
Mangara mengaku sudah siap kapan pun menghadapi kemungkinan seperti itu.
"Saya juga tidak kaget ketika diberitahu Pak Gubernur karena bagi saya setiap hari adalah hari terakhir kerja. Saya sudah mempersiapkan hal ini sehingga saya siap kapan saja," ujar Mangara.
Mangara menjabat Wali Kota sejak Januari 2015.
Pada 2017, Pemerintah Kota Jakarta Pusat di bawah kepemimpinannya meraih piala Adipura, Kota Layak Anak (KLA), Adiwiyata Mandiri yang diraih SMK 27, Puskesmas Ramah Anak yang diraih Kelurahan Petojo Selatan, dan Program Kampung Iklim (Proklim) di RW 6 Kelurahan Kebon Kosong.
Mantan Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi
Sama seperti keempat rekannya, Anas tak mengetahui apa salahnya.
Ia menilai alasan penyegaran tak tepat untuk pencopotan dirinya.
Sebab, Gubernur Anies justru melantik pejabat yang lebih tua darinya.
"Ada usia 58 tahun yang dipensiunkan, ada yang mendekati usia 59 tahun. Dalam kurun waktu beberapa bulan sudah 2 kali pindah jabatan, padahal yang lainnya dipensiunkan bahkan ada yang merangkap jabatan dan ada pula yang belum memenuhi pangkat dasar jabatan. Itu kan tidak adil, pilih kasih," ucap Anas.
Anas mengingatkan pencopotan pejabat, termasuk terhadap dirinya, mestinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
"Yang dicopot jabatannya tanpa diketahui alasan dan kesalahannya. Kalau memang salah ya harus dibuktikan, diperiksa apa salahnya," ujar Anas.
Ia berpendapat, pergantian jabatan tidak boleh dipengaruhi apapun, baik kepentingan politik maupun tekanan pihak lain.
Baca: Akhir Juli Ini Ada Blood Moon, Begini Cara Memotret Gerhana Bulan dengan Kamera Smartphone
Baca: Benarkah PKS dan PAN Restui Prabowo Maju di Pilpres 2019? Ini Kata Gerindra
Baca: Polisi Temukan Tanda Kekerasan di Tubuh Mayat yang Ditemukan Dalam Sumur di Rohul
Ia tak mengungkapkan apakah ada motif politis di balik perombakan jabatan itu.
"(Pencopotan jabatan) tidak boleh pilih kasih, sebagai bentuk balas jasa, tekanan dari pihak lain, atau pun pengaruh politik."
Anas kini menyerahkan pencopotannya kepada Sekretaris Daerah Saefullah.
Ia mengaku kini sibuk mengemong cucu.
Anas terbilang wali kota 'senior' di DKI.
Ia menjabat menjabat Wali Kota Jakarta Selatan sejak 25 November 2011 hingga 14 Februari 2013, kemudian sempat ditempatkan sebagai Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah sebelum menjadi Wali Kota Jakarta Barat pada Maret 2014.
Sejumlah prestasi terakhir yang diraih Pemkot Jakarta Barat di bawah kepemimpinannya yakni Swasti Saba Wistara Kota Sehat, juara MTQ tingkat provinsi DKI Jakarta, Adiwiyata nasional untuk empat sekolah, Adiwiyata mandiri untuk dua sekolah, dan juara pertama sekolah sehat yang diraih TK Bhakti, ditambah penghargaan Kota Peduli HAM dari Presiden.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Curhat Para Mantan Wali Kota Jakarta yang Dicopot dan Kini Jadi Staf"