Siak
Produk Kerajinan SMAN 2 Siak Laris Manis di Stand Bazar Ekraf Tour de Siak 2018
Di antaranya, tudung saji yang unik, tas talikur, keset kaki, tempat minuman air mineral, bros jilbab, mainan kunci, gelang tangan dan kalung.
Penulis: Mayonal Putra | Editor: CandraDani
Laporan wartawan Tribunsiak.com, Mayonal Putra
TRIBUNSIAK.COM, SIAK – SMAN 2 Siak ambil bagian pada gelaran balap sepeda Tour de Siak 2018. Mereka menjual beragam kerajinan yang diproduksi siswa sendiri di stand bazar Ekonomi Kreatif (Ekraf) Tour de Siak, yang terletak di samping Istana Siak tersebut.
Jumat (21/9/2019) sore, Tribun berkunjung ke stand bazar tersebut. Kepala SMAN 2 Siak, Dadang Heru Dini, S.Si, bersama guru BK Nila Mirnawati dan 2 siswinya, Julisti Amanda, kelas X MIPA1 dan Indah, kelas XI MIPA 2 langsung ramah menyambut.
Mereka menawarkan berbagai produk yang diproduksi oleh kelompok siswa di sekolah tersebut.
Baca: Inilah Sosok yang Usulkan Gelar Doktor HC untuk Ustaz Abdul Somad dari UIN Imam Bonjol Padang
Baca: Ganri Riau Tuntut Polda Usut Dugaan Tipikor di Rohul
Baca: Beri Motivasi dan Kiat-kiat Kembangkan Usaha, Pemkab Meranti Bakal Bina Pengusaha Muda
Di antaranya, tudung saji yang unik, tas talikur, keset kaki, tempat minuman air mineral, bros jilbab, mainan kunci, gelang tangan dan kalung.
Selain itu, juga memproduksi kuliner lokal, seperti bolu kemojo, kue-kuean, manisan papaya dan lain-lain.
Mereka juga menjual kaos bersablon terkait budaya Melayu dan ikon Siak.
Julisti menyebut, sebagai siswi baru di sekolah itu, ia tertarik bergabung ke KUS. Sebab, ia juga mempunyai hobi membuat beragam kerajinan.
Dengan bergabung ke KUS, ia berharap bias mendapatkan bentuk kerajinan lain yang bias ia produksi sendiri.
Baca: Edukasi Masyarakat Lewat Festival Media, AJI Resmi Buka Fesmed di Pontianak
Baca: Remaja yang Kelelahan dan Diperkosa Saat Turun Gunung Singgalang Meninggal Dunia
Baca: Ketua Ombudsman Beri Kuliah di Hadapan Mahasiswa UIN Suska Riau
“Banyak yang ingin saya pelajari di KUS. Bagaimana merencanakan, memproduksi hingga menjualnya,” kata Julisti kepada Tribundi hadapan kepala sekolahnya.
Sementara Dadang menjelaskan, pada 2016 lalu, pemerintah menunjuk SMAN 2 Siak sebagai sekolah berbasis kewirausahaan.
Karena itu diadakan KUS sebagai wadah menampung bakat siswa.
“Siswa yang ikut tidak hanya diajarkan cara memproduksi, namun juga diajarkan membuat bussines plannya. Seperti mebuat anggaran biaya produksi, marketing hingga pelaporan keuangan,” kata dia.
Pegiatnya diambil dari siswa-siswi kelas X. Saat ini ada 36 kelompok siswa yang tergabung ke dalam KUS.
Satu kelompok terdiri dari 5-6 orang. Produk setiap kelompok harus berbeda.
Baca: KPU Kampar Baru Pastikan Titik Pemasangan Alat Peraga Kampanye
Baca: Petugas dan Warga Berhamburan Selamatkan Diri Saat SPBU Sawahan di Padang Terbakar
Baca: VIDEO BREAKING NEWS: Detik-detik SPBU Sawahan Padang Terbakar, Satu Mobil Ikut Terbakar
“Jika bahannya sama tidak ada masalah. Tujuannya, agar siswa benar-benar bisa kreatif dan mandiri. Setidaknya dia punya bekal untuk emmulai wirausaha di kehidupannya sehari-hari,” kata dia.
Produk-produk anggota KUS tersebut juga telah diterima masyarakat luas. Buktinya, selama gelaran Tour de Siak produk yang dijual laris manis. Sedikitnya, mereka menghasilkan omzet mencapai Rp 200 ribu per hari.
“Manisan pepaya yang dijual sampai tidak bersisa. Harganya juga murah, yakni Rp 5000 satu bungkus. Sedangkan gelang dan kerajinan lainnya juga terjangkau oleh murid SD, yakni Rp 3000 sampai Rp 5000,” kata Alumnus UNP tersebut.
Baca: Kesal Sulit Dapatkan LPG 3 Kg, Seorang Warga Tandun Ngamuk di Pangkalan
Modal yang diberikan kepada kelompok usaha akan dikembalikan lagi, dan digulirkan kepada kelompok lain.
Sementara keuntungan dikelola oleh masing-masing kelompok untuk pengembangan usahanya.
“meskipun ini kerajinan siswa namun produknya serius dan bisa menghasilkan. Jadi kami juga mengharapkan, masyarkat memberikan apresiasi kepada siswa kita yang telah menghasilkan produk yang bisa dikomersilkan,” kata dia.(*)
