Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pelalawan

Kades di Teluk Meranti Pelalawan Riau Ini Sebut Warganya Tidak Pernah Buat Jerat Harimau

Rustam memastikan tidak ada warganya yang memasang jerat untuk menangkap harimau.

Penulis: Dian Maja Palti Siahaan | Editor: Ariestia
Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera (PRHS) Yayasan Arsari
Harimau Sumatera 

Kades di Teluk Meranti Pelalawan Riau Ini Sebut Warganya Tidak Pernah Buat Jerat Harimau

TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN - Kepala Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, Pelalawan, Riau, Rustam memastikan tidak ada warganya yang memasang jerat untuk menangkap harimau.

"Tidak ada warga kita yang pasang jerat untuk menangkap harimau," kata Rustam, Selasa (26/3/2019).

Soal jerat menjerat, Rustam mengatakan biasanya dilakukan Dinas Kehutanan.

Alasannya, bila harimau tertangkap bisa dipindahkan.

"Warga desa kami tidak ada yang menjerat. Sepengetahuan kami, yang pasang jerat itu orang Dinas Kehutanan. Alasannya, kalau tertangkap, biar dipindahkan," kata Rustam.

Baca: Tak Cuma Harimau, Karyawan Perusahaan Ini Ikut Terkena Jerat, Tubuh Menggantung & Hampir Kena Terkam

Baca: FOTO: Konferensi Pers Evakuasi Harimau Sumatera di BBKSDA Riau

Seperti diketahui, BBKSDA Riau melakukan konfrensi pers, Selasa (26/3/2019) di Pekanbaru terkait pihaknya yang mengevaluasi satu ekor harimau. Harimau tersebut terkena jeratan pada bagian kaki sehingga perlu penanganan serius.

Harimau tersebut ditemukan di areal PT Gemilang Cipta Nusantara (GCN) perusahaan yang merupakan grup RAPP. Lokasinya berada di desa Sangar, Kecamatan Teluk Meranti.

Namun Rustam memastikan Sangar itu merupakan bagian dari desa Pulau Muda. Tidak sejauh desa. Begitu juga wilayah PT Gemilang Cipta Nusantara masih dalam wilayah desa Pulau Muda.

Baca: VIDEO: Harimau Sumatra Terjerat di Pelalawan Riau Berhasil Diselamatkan Tim BKSDA

Namun ia mengakui akses ke wilayah harimau tersebut sangat jauh. Akses sulit karena harus melewati Sungai Kampar.

Dikatakannya, warganya jarang yang berpergian ke wilayah tersebut. Sebab masih hutan.

"Enggak ada warga saya tinggal disana. Paling karyawan perusahaan itu yang tinggal," ujarnya. (Tribunpekanbaru.com / Palti Siahaan)

Saksikan juga berita video menarik dengan subscribe ke channel YouTube Tribunpekanbaru.com:

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved