Kampar
Anak PENGUSAHA Kelapa Sawit DIRAMPOK di Tapung Riau, Rp 200 Juta Uang untuk Membayar TBS Lenyap
Anak pengusaha kelapa sawit dirampok di Tapung Hulu, Kampar, Riau, Rp 200 juta uang untuk membayar Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit lenyap
Penulis: Ikhwanul Rubby | Editor: Nolpitos Hendri
Pelaku rampok menembak dengan satu peluru di kepala bagian belakang korban Ramayani hingga tewas bersimbah darah.
Diketahui, Ramayani yang berstatus janda yang mempunyai tiga orang anak, baru setahun ditinggalkan suami yang telah meninggal dunia.
Salah seorang keponakan Korban Ramayani bernama Randi (22), yang rumahnya berjarak 200 meter dari rumah korban, mengaku, dua aksi rampok yang masuk ke rumah tantenya Ramayani terjadi Jumat dini hari sekitar 03:30 WIB.
Saat itu, tambahnya, tantenya Ramayani bersama tiga orang anaknya saat itu sedang terlelap tidur.
Diketahui dua OTK masing-masing membawa satu buah senjata api dan parang, dengan mengancam dan menyekap dua orang anaknya bernama Deskal Diora (14) dan Nabil (10) serta anak bungsunya yang sedang tidur.

Bahkan lanjut Randi, dua anaknya selain disekap, sempat disiksa oleh kedua dua OTK rampok.
Disaat perampok membentak sambil meminta korban untuk menyerahkan uang dan barang berharga, salah seorang anaknya sempat berhasil kabur dari rumah dan melaporkan peristiwa rampok ke rumahnya yang berjarak sekitar 200 meter.
Baca: Mahasiswi CANTIK dan Cewek Cantik Bisnis Sampingan Make Up Artis, Belajar dari Tutorial di Youtube
Baca: FDJ Cantik Ini Tampil di Abege Cafe and Pool pada Akhir Pekan, Nikmati Musik DJ Sambil Main Billiard
Baca: Kumpulkan TOKEN EMAS Hingga 20 Gram per Orang Belanja di Ace Hardware Living World Pekanbaru Riau
"Sekitar pukul 04:00 WIB, anak korban datang ke rumah orangtua saya dan berteriak minta tolong sambil bercerita ada perampok di dalam rumah. Orangtua saya ke luar dan membangunkan tetangga untuk datang beramai-ramai ke rumah tante Ramayani," katanya, Jumat (29/3/2019).
Ia menambahakan, setiba di rumah tantenya, dua pelaku rampok sudah kabur, kondisi korban Ramayani bersimbah darah diduga ditembak dengan menggunakan senjata api oleh OTK.
"Dua pelaku rampok hanya membawa dua unit hanphone (Samsung Lipat dan Android merek Oppo), kartu ATM dan tas milik korban," jelasnya.
Randi menjelaskan, pihak keluarga belum bisa memastikan motif penembakan sekaligus dugaan perampokan terhadap tantenya yang menjadi korban.
Disinggung ada informasi, sehari sebelum kejadian, korban baru saja menarik uang disalah satu bank di Rohul, Randi mengaku, uang yang ditarik dari Bank itu, pada Kamis (28/3/2019) dipergunakan untuk membayar utang minyak tanah.

Diakuinya, kebetulan korban Ramayani sehari-sehari usahanya sebagai ibu rumah tangga, dengan usaha menjual minyak tanah dan memiliki tiga unit rumah kontrakan yang belum ditempati.
Baca: KEBAKARAN Hutan dan Lahan di Pulau Burung, Satu Unit Helikopter BPBD Riau Diturunkan untuk Pemadaman
Baca: Demokrat Riau Suarakan Prabowo-Sandi di Kampanye Akbar, Hasil Survei Tunjukan Selisih Makin Menipis
Baca: KISAH Cewek Cantik Berdarah MINANG di Pekanbaru, KELILING 17 Provinsi di Indonesia Selama 73 Hari
"Kita berharap pihak kepolisian dapat segera mengungkap dua OTK pelaku rampok di rumah tante Ramayani, dengan hukuman yang seberat beratnya karena telah menyebabkan tiga orang anaknya yatim piatu," pintanya.
Sementara, Kapolres Rohul, AKBP M Hasyim Risahondua melalui Paur Humas Ipda Ferry Fadli membenarkan peristiwa pencurian dengan pemberatan yang menimpa janda berranak tiga ini.