Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Bocah 5 Tahun di Pekalongan Diduga Meninggal Setelah Makan Cokelat Gambar Mermaid, Ini Kronologinya

Sekitar satu jam setelah memakan cokelat itu, Jesika muntah-muntah dan mengeluarkan keringat dingin.

Editor: Sesri

Kompol Wayan menambahkan, ia menginstruksikan jajaran Reskrim untuk mencari coklat mermaid tersebut.

"Kami masih mendalami dan mencari cokelat tersebut, Polres Pekalongon Kota akan menerjunkan Unit Reskrim untuk melakukan penyelidikan."

"Kami imbau agar masyarakat membekali anak-anaknya saat ke sekolah, dan selalu mengawasi anak-anak saat membeli makanan di warung, pastikan terlebih dahulu makanan tersebut aman dikonsumsi atau tidak, agar tidak ada korban yang jatuh lagi," tambahnya.

Nur Syafia Rahma (5) bocah yang menjadi korban setelah mengonsumsi coklat mermaid, nampak lemas di ruang perawatan anak RS Budi Rahayu Kota Pekalongan.

Di tangan kirinya masih terpasang selang infus, dan sang ibu Nur Rose Firdaus (28) menunggu di sampingnya.

Syafia menjadi korban yang beruntung, karena Jesika Putri (5) yang merupakan tetangganya di Panjang Wetan Gang I, Kecamatan Pekalongan Utara, menghembuskan nafas terakhir setelah mengonsumsi coklat mermaid.

Saat ditanya Tribunjateng.com, Safia menuturkan membeli coklat tersebut karena menyukai bungkus coklat mermaid yang berwarna-warni dengan gambar putri duyung.

Dinkes Kota Pekalongan Bawa Sample Cokelat Mermaid ke BPOM Kota Semarang

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekalongan, lakukan uji laboratorium kandungan cokelat mermaid ke Kota Semarang.

Diketahui diduga akibat mengonsumsi cokelat bermerek mermaid, satu bocah meninggalkan dunia dan satu lagi harus dilarikan ke rumah sakit.

Untuk menguji kandungan cokelat, Jumat (26/4/2019) pagi, Kepala Dinkes Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto langsung membawa contoh coklat tersebut ke BPOM Kota Semarang.

"Pagi ini kami akan bawa semple cokelat mermaid ke BPOM Kota Semarang untuk dilakukan uji laboratorium," jelasnya.

Dituturkannya, Dinkes masih menunggu hasil uji laboratorium untuk disampai ke publik.

"Kami menunggu uji kandungan dari BPOM, mungkin setelah ada hasil kami akan sampaikan ke publik," paparnya.

Slamet mengimbau masyarakat Kota Pekalongan untuk berhati-hati dalam mengonsumsi jajanan kemasan.

"Kode produksi dan legalitas dari BPOM harus benar-benar diperhatikan, jangan sampai produk berbahaya dikonsumsi, apalagi oleh anak-anak," tambahnya. (Tribun Jateng)

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved