Penelitian Ini Sebut Dunia Menghadapi Epidemi Kesepian: Bahaya bagi yang Menjomblo!
Dunia sedang menghadapi epidemi kesepian. Tahun 2010, sekitar 40% orang Amerika Serikat mengaku sering merasa kesepian.
Tetapi, orang-orang yang disurvei mengaku mereka merasa lebih baik dan ada perasaan lebih ringan.
Jangan terlalu menaruh curiga pada penumpang lain di kereta komuter atau di bis, jadi tak perlu ragu untuk merespons pembicaraannya.
Baca: LINK LIVE STREAMING Liga 1 Persib Bandung Vs Bhayangkara FC Sore Ini (VIDEO)
Baca: VIDEO LIVE MotoGP Belanda Sirkuit Assen: Fabio Quartararo Jadi Sorotan Utama
Baca: Jadwal Sholat Hari Ini Untuk Kota Pekanbaru dan Sekitarnya, Minggu 30 Juni 2019
2. Matikan gadget
Tatap muka secara langsung dapat meningkatkan produksi hormon endorfin kita. Zat ini dapat mengurangi rasa sakit dan meningkatkan kesehatan.
Makan malam bersama, memainkan "board game", ngobrol santai, dan hampir semua kegiatan sosial, menjaga hubungan kita tetap kuat.
Inilah yang tidak bisa dilakukan oleh interaksi online. "Media elektronik dapat memengaruhi manusia dan menggulingkan koran. Tapi, jika menyangkut kesehatan manusia, tatap muka secara online dapat meningkatkan fungsi tersebut," kata psikolog Susan Pinker.
Sebuah studi yang diterbitkan tahun lalu di American Journal of Epidemiology, menegaskan bahwa media sosial menurunkan perasaan kesejahteraan jiwa.
"Hal yang rumit tentang media sosial adalah saat kita menggunakannya kita mendapat kesan terlibat dalam interaksi sosial yang berarti," tulis Shakya dan Christakis dalam sebuah sinopsis studi untuk Harvard Business Review.
Padahal, sifat dan kualitas interaksi di dunia maya tak sebanding untuk menggantikan interaksi dunia nyata yang manusia butuhkan untuk kehidupan yang sehat.
Baca: Mantan Preman Jadi Prajurit Kopassus, Sempat Ditolak Bergabung, Namun Sukses Naik Pangkat 17 Kali
Baca: Siaran Langsung Persib Bandung vs Bhayangkara FC, Video Streaming Indosiar, Petang Ini!
Baca: ZODIAK Hari Ini Minggu (30/6/2019): Hari yang Menantang bagi Leo, Scorpio Punya Masalah
3. Berinteraksi dengan tetangga
Hubungan paling penting juga berada di sekitar kita secara geografis, meskipun tanpa ikatan darah.
Tetangga dan rekan kerja yang sering kita temui dapat memberikan tujuan penting dalam peta hubungan sosial kita yang lebih luas. Bahkan, jika itu bukanlah hubungan kita yang paling berarti dan dalam.
Jujur saja, karena alasan kesibukan saat ini kita sering mengabaikan hubungan dengan orang yang tinggal dekat kita.
Padahal, para ahli mengatakan bahwa relasi kita dengan tetangga berperan dalam keseluruhan hubungan dengan orang lain.
Bersikap simpatik dan menaruh perhatian pada orang yang dekat dengan kita akan menjadi cara untuk membuka ikatan sosial yang lebih kuat.