Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

UPDATE Padamnya Listrik di Jakarta: Gaji Karyawan PLN Dipangkas, Total Rp 800 Milliar Lebih

Pernyataan Sripeni tersebut menepis informasi bahwa penyebab ibu kota Jakarta dilanda pemadaman listrik karena pohon sengon.

Kolase TribunStyle trend24.in dan net
Minggu (4/8/2019), sejumlah daerah alami mati lampu atau arus listrik padam. 

UPDATE Padamnya Listrik di Jakarta: Gaji Karyawan PLN Dipangkas, Total Rp 800 Milliar Lebih

TRIBUNPEKANBARU.COM - Pelaksana Tugas Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani mengatakan penyebab blackout (padam total) di Jawa dan Bali pada Minggu, (4/8/20219), bukan karena faktor tunggal.

Pernyataan Sripeni tersebut menepis informasi bahwa penyebab ibu kota Jakarta dilanda pemadaman listrik karena pohon sengon.

 

"Enggak, jadi (faktornya) kompleks. sistem Jawa-Bali itu sangat kompleks," kata Sripeni usai rapat tertutup dengan Komisi VII di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, (6/8/2019).

Menurutnya, faktor terjadinya blackout sangat lah rumit, karena di Jawa-Bali terdapat 250 pembangkit, 5.500 gardu induk, 5.000 kilo meter sirkuit transmisi dengan tegangan 500 kilo volt, dan 7.000 kilometer sirkuit transmisi dengan tegangan 150 kilo volt.

Sehingga, gangguan listrik tidak bisa dikarenakan satu faktor saja.

"Jadi kalau persoalan pemadaman kemarin, itu bukan penyebab tunggal. Jadi mohon izin, berikan kami waktu untuk melakukan investigasi dan assesment dengan menyeluruh," katanya.

Sripeni juga membantah mengenai dugaan adanya alat yang sudah usang pada sistem transmisi jaringan listrik PLN yang kemudian menyebabkan blackout.

Baca: SIARAN LANGSUNG DStar Indosiar Konser Result Show Grup 3, Sedang Berlangsung Malam Ini

Baca: VIDEO: Petugas Berjibaku Padamkan Karhutla di Areal Taman Nasional Tesso Nilo di Pelalawan Riau

Baca: SADIS! Cemburu Istri Digoda, Janiar Ginting Bacok Dua Pria Hingga Tewas

Baca: Jadwal Race MotoGP Austria 2019 di Red Bull Ring, LIVE TRANS 7

"Tidak (usang), izin saya sampaikan bahwa kami saat ini berupaya melakukan investigasi dan penyebabnya tidak tunggal. Jadi saya mohon maaf kalau sampai saat ini mohon izin tidak bisa menyatakan apa penyebabnya. Karena ini sangat kompleks. Mohon diberikan waktu," pungkasnya.

Sebelumnya, mabes Polri mengungkap dugaan sementara penyebab gangguan pasokan listrik yang melanda wilayah Jabodetabek dan sekitarnya sejak Minggu (4/8) siang.

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan tim Kriminal Khusus dari Polda Jawa Tengah telah melakukan pengecekan TKP di Tower Transmisi di Desa Malom, Gunung Pati, Kabupaten Semarang.

"Kerusakan diduga sementara adanya pohon yang ketinggiannya melebihi batas Right Of Way (ROW), sehingga mengakibatkan flash atau lompatan listrik," ujar Dedi, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (5/8/2019).

PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan memangkas gaji karyawannya setelah mati listrik massal sejak Minggu (4/8/2019).

Tak lain demi membayar ganti rugi sebesar Rp 839,88 miliar kepada 21,9 juta pelanggan yang terdampak mati listrik massal.

Selain itu, ada beberapa permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pasca-kemarahannya di kantor pusat PLN, Senin (5/8/2019) kemarin.

Apakah permintaan itu?

Berikut beberapa berita terkini pasca-mati listrik massal yang terjadi di Jabodetabek hingga sebagian Pulau Jawa, dirangkum dari Kompas.com:

1. PLN akan potong gaji karyawan

Presiden Joko Widodo mendatangi kantor pusat PLN, di Kebayoran, Jakarta Selatan, Senin (5/8/2019). Kedatangan Jokowi ini untuk meminta penjelasan PLN mengenai padamnya listrik di sebagian besar wilayah Pulau Jawa.
Presiden Joko Widodo mendatangi kantor pusat PLN, di Kebayoran, Jakarta Selatan, Senin (5/8/2019). Kedatangan Jokowi ini untuk meminta penjelasan PLN mengenai padamnya listrik di sebagian besar wilayah Pulau Jawa. (KOMPAS.com/Ihsanuddin)

PLN harus membayar ganti rugi sebesar Rp 839,88 miliar kepada 21,9 juta pelanggan yang terdampak mati listrik massal sejak Minggu kemarin.

Pembayaran ganti rugi tidak bisa mengandalkan dana dari APBN.

Pasalnya, kejadian itu merupakan kesalahan perseroan dan bukan tanggung jawab negara.

Sebagai solusinya, Direktur Pengadaan Strategis II PLN, Djoko Rahardjo Abumanan bilang, perseroan harus melakukan efisiensi untuk bisa membayarkan ganti rugi.

Satu di antaranya dengan memangkas gaji karyawan.

Pasalnya, dengan besaran nilai ganti rugi tersebut, keuangan PLN berpotensi negatif.

"Makanya harus hemat lagi, gaji pegawai dikurangi," ujar dia.

Baca: Asap Keluar dari 7 Hektare Lahan Gambut di Penyaguhan, Inhu, Riau

Baca: UNDUH Lagu Baru NOAH, MP3 Kupeluk Hatimu NOAH: Ada VIDEO, Lirik dengan Kunci Gitar

Baca: Baru Buka Tiga Hari Raup Rp 3 Juta, Tawarkan Landscape Sawah di Desa Rokan Koto Ruang, Rohul Riau

Baca: Kabut Asap Makin Pekat, Jumlah Penderita ISPA di Kota Pekanbaru Terus Bertambah

Dia pun menjelaskan, pemangkasan gaji yang dimaksudkan adalah dari insentif kesejahteraan karyawan.

Meski demikian, Djoko belum bisa memastikan berapa besar peran dari pemotongan gaji tersebut terhadap keseluruhan nilai pembayaran ganti rugi.

Dia juga tidak bisa memastikan apakah dengan cara tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan biaya ganti rugi.

"Bukan cukup, tapi karena dampak dari kejadian itu," ujar dia.

2. DPR minta PLN prioritaskan kompensasi

Plt Direktur Utama PT PLN Persero, Sripeni Inten Cahyani, saat memberikan klarifikasi pada Minggu (4/7/2019).
Plt Direktur Utama PT PLN Persero, Sripeni Inten Cahyani, saat memberikan klarifikasi pada Minggu (4/7/2019). (TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas)

Anggota Komisi VII, Maman Abdurahman meminta PLN memprioritaskan pembayaran kompensasi bagi masyarakat akibat pemadaman listrik.

Maman mengatakan, pembayan kompensasi harus diutamakan sebab tidak sedikit kerugian yang dialami oleh publik akibat pemadaman listrik.

"Komisi VII mendorong PLN untuk memprioritaskan kompensasi kepada publik," ujar Maman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (6/8/2019).

Maman mengatakan, kompensasi kepada konsumen yang dirugikan saat terjadi pemadaman listrik sudah diatur dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 27 Tahun 2017.

Ganti rugi yang diberikan berupa kompensasi pengurangan tagihan listrik kepada konsumen.

Kompensasinya bervariasi, yaitu 35 persen dari biaya beban atau rekening minimum untuk konsumen pada golongan yang dikenakan penyesuaian tarif.

Atau kompensasi 20 persen untuk konsumen pada golongan yang tidak dikenakan penyesuaian tarif.

Adapun total kompensasinya senilai Rp 839 miliar.

"Kami dari komisi VII akan terus mengawasi terkait mengenai realisssi kompensasi kepada publik," kata Maman.

Baca: Listrik Padam di Jakarta, Tantri Kotak Justru Rasakan Manfaatnya

Baca: Juventus Diantara Lukaku & Icardi, Ronaldo Angkat Bicara: Ini Pilihan Sang Mega Bintang

Baca: Pasrah dengan Semua Musibah, Ruben Onsu Sampai Datangi Psikolog, Suami Sarwendah Juga Mengaku Capek

3. PLN minta waktu

Presiden Jokowi datangi PT PLN Persero
Presiden Jokowi datangi PT PLN Persero (Instagram/ jokowi)

Sementara itu, PLN meminta waktu kepada komisi VII DPR untuk melakukan investigasi lebih lanjut mengenai penyebab pemadaman massal.

Pihak PLN pun secara berkala bakal melaporkan hasil investigasi kepada komisi VII DPR.

Demikian dikatakan Plt Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), Sripeni Inten Cahyani setelah bertemu Komisi VII DPR RI, Selasa (6/8/2019).

"Kami sampaikan kepada Komisi VII, kami mohon waktu untuk dilakukan langkah asesmen atau investigasi."

"Kami sepakat untuk melaporkan hasil investigasi secara berkala kepada komisi VII," ujar Sripeni.

Hasil investigasi tersebut, lanjut Sripeni, bakal ditindaklanjuti agar kejadian blackout tidak lagi berulang.

Saat ini, PLN tengah membentuk tim investigasi yang terdiri dari internal PLN dan tim ahli dari luar PLN.

4. Permintaan Jokowi

Presiden Joko Widodo berjalan meninggalkan Kantor PLN ditemani Menteri ESDM Ignasius Jonan (kanan) dan Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani (kiri) usai melakukan pertemuan di kantor Pusat PLN, Jakarta, Senin (5/8/2019). Presiden mempertanyakan dan meminta klarifikasi manajemen PLN atas padamnya listrik secara total (blakcout) di wilayah Jabodetabek pada Minggu (4/8/2019).
Presiden Joko Widodo berjalan meninggalkan Kantor PLN ditemani Menteri ESDM Ignasius Jonan (kanan) dan Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani (kiri) usai melakukan pertemuan di kantor Pusat PLN, Jakarta, Senin (5/8/2019). Presiden mempertanyakan dan meminta klarifikasi manajemen PLN atas padamnya listrik secara total (blakcout) di wilayah Jabodetabek pada Minggu (4/8/2019). (THE JAKARTA POST/SETO WARDHANA)

Setelah bungkam, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan akhirnya turut berkomentar terkait mati listrik massal.

Menurut Luhut, berdasarkan arahan Presiden Jokowi, PLN harus memerbaiki kinerjanya.

Kepemimpinan PLN pun harus diisi oleh pihak yang mengerti teknologi, tak bisa hanya dipimpin oleh pihak yang mengerti pengelolaan keuangan.

"Tadi Presiden sudah memerintahkan evaluasi, harus ada evaluasi mendasar."

"Dalam hal ini, tidak boleh PLN dipimpin oleh orang yang mengerti masalah finance (keuangan) saja."

"Harus balik dipimpin orang yang ngerti mengenai masalah teknologi," ujarnya di Jakarta, Senin (5/8/2019). 
Luhut mengatakan, pihak-pihak berwajib masih melakukan pemeriksaan terhadap kejadian pemadaman masal kemarin.

Dia pun mengakui adanya kekeliruan penanganan oleh PLN.

Pemerintah pun bakal meminta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk melakukan audit terkait permasalahan pemadaman listrik yang terjadi selama 8 hingga 18 jam tersebut.

5. Benarkah karena pohon?

Pohon sengon yang disebut-sebut penyebab listrik padam . (WhatsApp via Tribun Jabar)
Pohon sengon yang disebut-sebut penyebab listrik padam . (WhatsApp via Tribun Jabar) ()

Sebuah pohon di daerah Gunung Pati, Semarang, Jawa Tengah disebut jadi penyebab mati listrik massal di sebagian Pulau Jawa.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, ada pohon yang diduga melebihi batas ketinggian yang seharusnya.

"Kerusakan, diduga sementara adanya pohon yang ketinggiannya melebihi batas ROW (right of way) sehingga mengakibatkan flash atau lompatan listrik," ujar Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (5/9/2019).

Lantas, benarkah karena pohon?

Vice President Public Relation PLN, Dwi Suryo Abdullah belum bisa memastikan penyebab mati listrik massal karena ada pohon yang diduga melebihi batas ketinggian yang seharusnya.

"Belum tentu penyebabnya hanya (karena pohon) itu,” ujar Dwi, Selasa (6/8/2019).

Dwi mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil investigasi yang dilakukan tim independen untuk mengetahui penyebab pastinya insiden tersebut.

"Masih menunggu hasil asesmen investigasi yang dilakukan tim independen itu,” kata Dwi.

UPDATE Padamnya Listrik di Jakarta: Gaji Karyawan PLN Dipangkas, Total Rp 800 Milliar Lebih

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved