Dilepas Gubri Syamsuar, Kontingen Tapak Suci Riau Targetkan Raih Juara Umum III di Kejuaraan Dunia

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kontingen Tapak Suci Provinsi Riau yang bakal bertanding di ajang Kejuaraan Dunia Tapak Suci I di Solo dilepas oleh Gubernur Riau, Syamsuar, Senin (26/8/2019).

Para kontingen ini bertekad bisa meriah posisi juara umum III dalam pertandingan itu.

"Target kita juara umum III. Ini mengacu pada beberapa kejuaraan yang kita ikuti beberapa waktu lalu,” kata Ketua Pendekar Tapak Suci Riau yang juga Ketua Panitia, Pendekar Utama Aldia Witra SE Mikom.

Sebelumnya, kontingen Tapak Suci Riau sudah berlaga di Yogyakarta, Solo dan Malang.

Di tiga pertandingan itu, Riau berhasil meraih posisi juara umum III.

Dengan pengalaman itu, mereka menargetkan bisa menduduki posisi yang sama di kejuaraan dunia kali ini.

Dijelaskan Aldia, kejuaraan dunia bakal digelar mulai 30 Agustus sampai 5 September 2019 mendatang.

Sejauh ini, kontingen Riau telah melakukan sejumlah persiapan sejak jauh hari.

Baca: Rapat Bahas Pembangunan Pasar Tembilahan Sementara, Gubri Sumbang Rp50 Juta

Baca: Pemprov Riau Bentuk Badan Riau Kreatif Network untuk Tampung Aspirasi UMKM

Hasilnya, kontingen Riau diperkuat oleh 33 atlet.

Dia yakin, atlet pencak silat Tapak Suci Riau mampu mengungguli peserta dari 35 provinsi dan 14 negara di ajang tersebut.

Aldia menyebut, pihaknya optimis.

Apalagi ada dukungan doa yang disampaikan gubernur.

Sementara itu, Gubernur Riau, Syamsuar berharap seluruh kontingen mempersembahkan prestasi terbaik bagi daerah.

Menurut dia, setiap atlet mesti tampil maksimal.

Apapun yang telah diajarkan oleh pendekar harus diikuti agar hasilnya nanti membanggakan.

Jelang berlaga, Syamsuar mengingatkan agar atlet menjaga kesehatan dan tetap disiplin berlatih.

"Mudah-mudahan tim Tapak Suci Riau bisa meraih hasil maksimal dan membanggakan Provinsi Riau," kata dia.

Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Riau, HM Nazir meminta seluruh atlet Riau bisa berjuang maksimal dan menjaga kesehatan.

Atlet juga diminta mampu menyesuaikan diri dengan makanan di tempat orang. (*)