Berita Riau

Kabut Asap Belum Tuntas, Kantor Gubri Digeruduk Mahasiswa Lagi

Ratusan mahasiswa gabungan dari berbagai organisasi dan kampus di Riau menggeruduk kantor Gubernur Riau, Jumat (13/9/2019) terkait asap Karhutla.

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Hendra Efivanias
Istimewa
Ratusan mahasiswa gabungan dari berbagai organisasi dan kampus di Riau menggeruduk kantor Gubernur Riau, Jumat (13/9/2019). 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Ratusan mahasiswa gabungan dari berbagai organisasi dan kampus di Riau menggeruduk kantor Gubernur Riau, Jumat (13/9/2019).

Tuntutannya masih sama.

Yakni meminta gubernur segera menuntaskan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang menyebabkan kabut asap dan udara di level berbahaya.

Sejak dua hari ini, kantor Gubernur Riau di Jalan Sudirman Pekanbaru memang didatangi oleh mahasiswa.

Kamis (12/9/2019) sebelumnya, ratusan mahasiswa dari FISIP Universitas Riau menggelar unjukrasa di depan kantor Gubernur Riau.

Dalam aksi ini bahkan tiga orang sempat pingsan saat unjuk rasa di tengah kabut asap yang pekat.

Di hari yang sama ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kota Pekanbaru juga menggelar aksi serupa.

Sementara kemarin, gilirian mahasiswa UIN Suska Riau dan Universitas Muhammadiyah Riau yang menduduki kantor gubernur.

"Kami resah terhadap kabut asap puluhan tahun di negeri ini. Apakah kita diam saja, tentu tidak! Hari ini kita menyampaikan apa yang saat ini dirasakan oleh masyarakat Riau, anak-anak, balita, ibu hamil, hingga lansia menghirup udara yang tercemar kabut asap akibat pembakaran hutan dan lahan di Riau," kata koordinator lapangan aksi, Aji Nursahid dalam orasinya.

Baca: VIDEO Prediksi dan Jadwal Siaran Langsung Atletico Madrid vs Juventus, Liga Champions 2019/2020

Baca: Saluran Komika Kritik Pemerintah, Stand Up Indo Pekanbaru Latih Anggota Tampil di Panggung

Tak hanya berorasi, dalam aksi ini ratusan mahasiswa ini juga meneriakkan yel-yel yang meminta agar Gubri segera turun dari jabatanya.

"Turun, turun, turun Syamsuar! Turun Syamsuar sekarang juga, turun Syamsuar sekarang juga!" teriak pendemo kompak.

Tidak cukup sampai disitu, ratusan mahasiswa yang menggelar aksi unjuk rasa di depan gerbang pagar pintu masuk kantor Gubernur Riau ini juga mengkritik langkah Gubri yang pergi keluar negeri saat Riau sedang dilanda bencana kabut asap yang semakin pekat.

"Syamsuar enak ke Thailand, sedangkan masyarakat menghirup udara yang tercamar kabut asap. Kesehatan masyarakat Riau saat ini juga terancam karena setiap hari menghirup udara yang tidak sehat," ujarnya.

Aksi ujuk rasa semakin memanas, terlebih saat pendemo tidak kunjung dijumpai oleh perwakilan dari Pemprov Riau.

Sejumlah mahasiswa pun mulai tersulut emosinya dan memprovokasi rekan-rekanya melakukan tindakan agresif.

Kericuhan pun pecah dan tidak dapat dihindari dalam demo kali ini.

Barisan Polwan yang berada di posisi paling depan harus mengalah saat sejumlah mahasiswa mendorong pagar betis tersebut.

Seketika itu, Polwan yang semula bediri tegap berhadapan dengan mahasiswa dibuat mundur oleh pendemo.

Para Polwan ini pun akhirnya menyingkir dan digantikan oleh petugas kepolisian dari barisan laki-laki.

Tidak lama berselang, Wagubri Edy Natar Nasution akhirnya menjumpai pendemo.

Di hadapan ratusan mahasiswa Edy dengan suara tegas mengatakan bahwa benar Gubri sedang tidak berada di kantor.

Namun Edy membantah tudingan Gubri menghindar karena kabut asap.

"Saya perlu tegaskan lagi, bahwa pak gubernur saat ini memang sedang tidak berada di tempat. Karena beberapa hari kemarin sedang berada di Thailand untuk menghadiri pertemuan IMTGT dengan seluruh gubernur se-Sumatera dan diundang resmi oleh Menteri Perekonomian," katanya.

Kedatangan Gubri Syamsuar di acara tersebut juga dipercepat dari jadwal yang sudah ditetapkan.

Yakni hanya satu hari saja.

"Hari ini beliau sudah di Jakarta menghadiri rapat terbatas dengan Menkopolhukam yang membahas soal Kathutla. Sore ini (kemarin-red) akan kembali ke Pekanbaru, karena besok pagi (hari ini-red) ada pertemuan dengan seluruh bupati dan wali kota di Riau," ujarnya.

Wagubri mengatakan, persoalan Karhutla di Riau menjadi perhatian serius bagi Pemprov Riau.

Sehingga pihaknya menyangkal jika ada pihak yang menuding Pemprov Riau tidak berbuat apa-apa dan tutup mata atas persoalan ini.

"Saya ingin sampaikan, bahwa dua hari yang lalu saya memimpin rapat Karhutla yang dihadiri dari BNPB dan seluruh Satgas Karhutla. sekali saya tegaskan bahwa seluruh Satgas sudah bekerja dengan maksimal sesuai dengan masing-masing satgasnya," katanya.

Misalnya lanjut Edy, Satgas Darat melakukan upaya pemadaman melalui jalur darat dengan menurunkan petugasnya di lokasi titik kebakaran.

"Jumlah prajurit gabungan TNI, Polri, Manggala Agni dan BPBD mencapai 5.800 orang yang tersebar di 12 kabupaten kota di Riau," ujarnya. (Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgio)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved