Pelajar SMP Tewas Setelah Dihukum Lari oleh Guru di Sekolah,Sempat Minta Izin Istirahat tapi Ditolak

Fanli sempat meminta istirahat karena kelelahan. Namun, tidak diizinkan oleh CS. Korban kemudian jatuh pingsan.

Editor: Sesri
Tribun Manado / Jufry Mantak
Siswa SMP Kristen 46 Mapanget Barat, Fanly Lahingide (14) Warga Perumahan Tamara, Kelurahan Mapanget Barat, Lingkungan VIII, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Sulut, meninggal dunia, Selasa (1/10/2019) tadi, setelah dirinya diberi ganjaran lari memutari lapangan sekolah 

Joni Lahingide (42) warga Perumahan Tamara, Kelurahan Mapanget Barat, Lingkungan VIII, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Sulut, kaget mendengar anaknya Fanly Lahingide (14) kecelakaan di sekolah, Selasa (1/10/2019).

"Padahal saya baru mengantarnya tadi pagi di sekolah dengan menggunakan sepeda motor," ujar Joni ke awak media saat dijumpai di rumah sakit Bhayangkara Karombasan, Selasa (1/10/2019) tadi.

Dijelaskannya, sekitar pukul 06.50 Wita, dia mengantar korban ke sekolah, setelah itu dia pergi ke rumah.

Baca: ZODIAK HARI INI Rabu (10/2/2019): Ada Kejutan Nih Buat Taurus, Cancer dapat Kesulitan

Baca: Program TV Hotman Paris Show Dihentikan KPI, Benarkah Buntut Perang Nikita Mirzani & Elza Syarief?

"Saya baru mau makan, baru mengambil makanan, tiba-tiba teman dari Fanly datang ke rumah dan mengatakan bahwa Fanly mengalami kecelakaan di sekolah dan sudah dibawa ke Rumah Sakit Auri," katanya.

Lanjutnya, belum sempat makan, dirinya langsung ke Rumah Sakit Auri untuk melihat anaknya.

"Saat di Rumah Sakit Auri, Fanly sudah tidak merespons panggilan saya, selanjutnya dirujuk ke Rumah Sakit Malalayang, namun anak saya sudah meninggal di perjalanan menuju rumah sakit," jelasnya.

Dikatakannya juga, setelah dicek, anaknya bukan kecelakaan. Ternyata pingsan di sekolah karena disuruh lari memutari lapangan sekolah.

"Menurut beberapa temannya, Fanly diberi ganjaran karena terlambat ke sekolah, sehingga disuruh berdiri di panas (di bawah terik sinar matahari)," bebernya.

Baca: DOWNLOAD MP3 Lagu DJ Terbaru 2019: Video MP3 Dj Haning, DJ Nofin Asia, DJ Tiktok, DJ Slow, DJ Opus

Tambahnya, karena sudah panas anaknya sempat mengeluh kepada guru yang memberi dia pengajaran, namun korban bersama beberapa temannya yang ikut terlambat disuruh lari memutari halaman sekolah.

"Saya mendapat informasi, saat lari diputaran ke empat, anak saya pingsan dan jatuh ke tanah dan langsung dibawa ke rumah sakit oleh mereka," katanya.

Lanjutnya, sebagai orang tua korban, mereka keberatan dengan perbuatan oknum guru berinisial CS (58) terhadap anak mereka.

"Akan di auotopsi dan kami akan proses lanjut kasus ini, karena anak kami tidak pernah sakit, apalagi masuk rumah sakit tidak pernah, jadi anak kami ini tidak ada riwayat sakit, namun prilaku oknum guru ini patut diproses hukum," tegas ayah korban.

Katanya juga, keseharian korban di rumah kalau pulang sekolah dia bermain dengan teman-temannya.

"Hanya pagi hari anak saya ini menimba air untuk dia pakai mandi. Dia anak ke dua dari dua kakak beradik," ungkap Joni sambil meneteskan air mata.

Ayah korban dibawa oleh Kapolsek Mapanget AKP Muhlis Suhani, dengan menggunakan mobil untuk pergi membuat laporan resmi di Mapolsek Mapanget.

"Kalau kasus ini akan diproses lanjut, kami siap menerima laporan dari keluarga korban," tegas Kapolsek. (Kompas.com/Tribun Manado)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved