Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Bulan Safar

Konon Disebut Bulan Sial dan Penuh Bencana, Inilah Sikap yang Harus Diambil Muslim Bulan Safar 2019

Berikut sikap yang seharusnya dilakukan umat muslim di bulan Safar 2019 yang konon sering disebut sebagai bulan Sial dan penuh bencana.

tribunwow
Konon Disebut Bulan Sial dan Penuh Bencana, Inilah Sikap yang Harus diambil Muslim Bulan Safar 2019 

Konon Disebut Bulan Sial dan Penuh Bencana, Inilah Sikap yang Harus Diambil Muslim Bulan Safar 2019

TRIBUNPEKANBARU.COM - Berikut sikap yang seharusnya dilakukan umat muslim di bulan Safar 2019 yang konon sering disebut sebagai bulan Sial dan penuh bencana.

Saat ini, umat muslim sedang berada di bulan safar 2019.

Bulan Safar 2019 telah jatuh pada Senin, (30/09/2019) lalu.

Baca: Korupsi Dana Hibah UIR, Mantan PR IV Abdullah Sulaiman Penuhi Panggilan Jaksa Sebagai Tersangka

Baca: Sinopsis Ishq Mein Marjawan Episode 77, Minggu (6/10/2019): Deep Makan Serangga di Tahanan (VIDEO)

Walau itu hanya mitos yang sangat diyakini sebagian besar umat Islam Indonesia, namun pada kenyataannya bulan Safar tetaplah seperti bulan-bulan lainnya.

Lalu bagimana seharusnya sikap umat islam saat menyambut dan menjalani bulan Safar yang diyakini penuh bencana dan bulan sial?

Rasulullah SAW selalu membantah berbagai mitos jelek yang berkembang terkait bulan Safar ini.

Walau begitu, tak ada salahnya kita sebagai umat Islam selalu memohon perlindungan kepada Allah SWT terhadap segala macam musibah.

Sebab, musibah bisa terjadi kapan saja, tak hanya di bulan Safar.

Menghadapi kesulitan seperti ini, Islam mengajarkan kita untuk banyak berzikir agar terhindari dari masalah.

Jika sedang mengalami musibah, zikir ini bisa juga untuk menyudahi kesusahan tersebut.

Berzikir atau beristigfar hanya terdiri dari satu kalimat, namun mampu mendatangkan beribu solusi.

Warga Kotim saat mengikuti mandi safar di Sungai Mentaya.
Warga Kotim saat mengikuti mandi safar di Sungai Mentaya. (Istimewa/Humas Pemkab Kotim)

Diriwayatkan dari Al Hasan bahwa suatu ketika datang kepadanya seseorang yang mengadu akan kefakiran yang dialaminya.

Kondisi ekonominya begitu terpuruk.

Kebutuhan keluarga yang ia tanggung tak dapat ia cukupi.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved