Kampar
STORY - Jenderal Bintang Dua Ajarkan Matematika Pada Anak-anak Pedalaman Kampar Riau
Irjen Pol Agung Setya secara khusus datang dari Pekanbaru hanya untuk menjadi guru matematika bagi puluhan anak-anak
Penulis: Ikhwanul Rubby | Editor: Ariestia
STORY - Jenderal Bintang Dua Ajarkan Matematika Pada Anak-anak Pedalaman Kampar Riau
TRIBUNPEKANBARU.COM, KAMPAR - Murid-murid kelas jauh Sekolah Dasar di SDN 010 Desa Batu Sasak, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, berlomba-lomba maju ke depan kelas saat menjawab pertanyaan hitungan diajukan Kepala Polda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi.
Tak tanggung-tanggung, lima orang sekaligus maju dengan langkah kaki mantap yakin bisa menjawab pertanyaan diajukan jenderal bintang dua tersebut.
Ya, Irjen Pol Agung Setya secara khusus jauh-jauh datang dari Pekanbaru, ibukota Riau, hanya untuk menjadi guru matematika bagi puluhan anak-anak harapan bangsa yang tinggal di bawah kaki deretan Bukit Barisan, Dusun Sialang Harapan.
• STORY - Salut, Polisi Ini Rela Kuras Tabungan Demi Bangun Sekolah Marjinal di Kampar Riau
"Saya mengajar mata pelajaran matematika bilangan baris kepada anak-anak kita yang cerdas, dan pintar-pintar tersebut. Mereka semangat dan pandai matematika. Ini modal bagi guna memperoleh ilmu lebih tinggi dan mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari," ungkap jenderal berkaca mata ini, Kamis (31/10).
Bahkan, lulusan Akpol 1988 ini memberikan kesempatan kepada seorang bocah berpakaian batik lengan panjang dipadukan celana merah panjang, bernama Afrizal, untuk memakai topi dengan bintang dua di atasnya serta tongkat komando miliknya.
"Saya ingin jadi seperti Bapak, ingin jadi polisi, jika saya besar nanti. Itu cita-cita saya Pak," kata Afrizal disambut dengan suara tawa dan tepuk tangan saat mendengarkan suara bocah lugu itu.
Agung Setya kemudian menjawab.
"Suatu hari semoga bisa menggantikan Kapolda" ujarnya berkelakar.
• Target Rampung Desember 2019, Tapi Proyek Rigid Jalan Badak Ujung Pekanbaru Belum Sampai 10 Persen
Tak kalah mengharukan terjadi, saat mata Irjen Pol Agung Setya berkaca-kaca menahan tangis kala seorang murid SD membacakan puisi berisikan pesan mereka tidak akan lagi mengeluh untuk belajar dan terus bersemangat menuntut ilmu.
"Hari ini kami datang dari tempat sangat jauh, Pekanbaru, untuk menguatkan niat kita, serta warga Desa Batu Sasak, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kampar. Pendidikan itu adalah nomor satu," kata Agung sambil menarik nafas panjang.
Agung bahagia menjadi guru Matematika sesaat di SDN 01. Ia bangga berada di tengah-tengah anak-anak cerdas tersebut.
Namun, ia lebih bangga lagi saat mengetahui ternyata pembangunan kelas di sekolah dasar tersebut ada peran besar polisi lalulintas Polda Riau bernama Bripka Ralon Manurung.
SDN 010 Desa Batu Sasak semula merupakan sekolah cabang tahun 2006.
Bangunan sekolah ketika itu apa adanya, dan jauh dari pikiran banyak orang yang serba wah. Orang-orang menyebutnya Sekolah Marjinal.
Awalnya, bangunan kelas terbuat dari kayu, termakan usia akhirnya menjadi lapuk dengan kondisi memprihatikan. Walau demikian, anak-anak Dusun Sialang Harapan tetap bersemangat belajar di bawah bangunan tersebut.
Bagi murid-murid ingin bersekolah di sekolah induk, SDN 010, mereka harus berjalan kaki membelah hutan serta menyeberangi sungai. Jika air sungai naik, anak-anak tersebut tak bisa bersekolah.