Tiba-Tiba Ditagih Pajak Mobil Mewah 200 Juta, Kuli Bangunan Syok 'Lihat Mobilnya Aja Belum Pernah'

Tiba-Tiba Ditagih Pajak Mobil Mewah 200 Juta, Kuli Bangunan Syok 'Lihat Mobilnya Aja Belum Pernah'

Warta Kota/Desy Selviany
Tiba-Tiba Ditagih Pajak Mobil Mewah 200 Juta, Kuli Bangunan Syok 'Lihat Mobilnya Aja Belum Pernah' 

Modus kerap kali dilakukan agar si pemilik mobil mewah tidak terbebani pajak tambahan.

Beberapa modus tersebut, kata Pilar, mulai terbongkar saat adanya bantuan-bantuan dari pemerintah.

"Beberapa nama yang dicatut baru ketahuan saat mereka mengurus KJP (Kartu Jakarta Pintar) atau KJS (Kartu Jakarta Sehat). Di situ mereka baru tahu namanya dicatut saat meminjamkan KTP ke orang lain," kata Pilar.

Dimas Agung Prayitno (21) saat disambangi petugas BPRD DKI Jakarta karena tercatat pemilik kendaraan mewah.
Dimas Agung Prayitno (21) saat disambangi petugas BPRD DKI Jakarta karena tercatat pemilik kendaraan mewah. (TRIBUNJAKARTA.COM/ELGA HIKARI PUTRA)

KRONOLOGI Satpam Bakar Diri: Tak Tahan Gaya Hidup Istri & Mertua yang Katanya High Class

Warga Minas Riau Mengeluh Kena Dampak Pembangunan Jalan Tol, Tidak Bisa Panen Sawit Secara Normal

Diskon Hari Ini, Promo AW Murah Pakai e-Coupon Seluruh Indonesia, 5 Paha Ayam Rp 54.000, Ini Caranya

KTP Dicatut

Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Jakarta Barat temukan mobil mewah menunggak pajak beridentitas di sebuah pemukiman padat.

Mobil bermerek Rolls Royce Phantem itu disebut dimiliki oleh pemuda yang tinggal di sebuah pemukiman padat di Mangga Besar, Jakarta Barat.

Setelah disambangi sesuai identitas KTP, pemuda yang bernama Dimas Agung Prayitno (21) mengaku tidak tahu menahu soal mobil tersebut.

Nama Agung hanya dicatut oleh mantan bosnya dengan cara meminjam KTPnya di tahun 2017 lalu.

"Dulu teman saya memang pernah pinjam KTP saya, terus kayaknya itu dipakai untuk keperluan mengurus mobil tersebut," kata Dimas saat ditemui Selasa (19/11/2019).

Dimas mengatakan sudah beberapa bulan belakangan ini memang menerima surat tagihan pajak dari Samsat.

Padahal kata Dimas, selama ini ia tidak memiliki kendaraan sama sekali.

"Jenis mobilnya saja saya gak tahu, belum pernah lihat," kata Dimas.

Pilar Sekretaris Badan Pajak Retribusi Daerah DKI Jakarta Pilar Hendrani mengatakan pencatutan identitas orang lain agar mangkir dari pajak memang sudah kerap menjadi modus para pengemplang pajak.

"Oleh karenanya saya harap masyarakat tidak sembarangan memberikan KTP kepada orang lain karena dampaknya tidak sepele," kata Pilar.

Padahal satu kendaraan pun ia tidak punya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved