Berita Riau
Petakan Titik Rawan, Upaya Dinas PUPR Pelalawan Riau Antisipasi Ancaman Bencana di Musim Hujan
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pelalawan Riau akan memetakan titik-titik yang rawan longsor di Perumahan BLP Pangkalan Kerinci.
Penulis: johanes | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPELALAWAN.COM, PANGKALAN KERINCI- Bencana banjir dan longsor mulai mengintai warga Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau memasuki musim hujan pada akhir November ini.
Longsor sudah terjadi Senin (25/11/2019) malam di Perumahan Bumi Lago Permai (BLP) Pangkalan Kerinci.
Tebing yang ada di sekitar perumahan longsor akibat hujan deras, alhasil tanah dan lumpur terbawa air ke rumah warga bernama Zulkarnain (50). Kediaman Zulkarnain nyaris tertimbun tanah.
Menanggapi insiden itu, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pelalawan, Hardian Syahputra akan memetakan titik-titik yang rawan longsor di Perumahan BLP.
"Kita akan terbangkan drone untuk melihat dari atas di mana saja lokasi atau titik yang berpotensi longsor. Kemudian baru kita lakukan aksi di lokasi yang sudah dipantau itu," kata Hardian, Rabu (27/11/2019).
Langkah itu diambil untuk mengantisipasi banjir selama musim hujan yang diperkirakan akan berlangsung hingga Januari tahun 2020.
Alat berat dan tim dikirim ke lokasi yang ditentukan untuk melakukan antisipasi awal secara teknis agar tak terjadi longsor dan banjir.
Dinas PUPR juga sedang memetakan titik-titik banjir yang ada di Kota Pangkalan Kerinci.
Genangan air yang terjadi akibat hujan dan menghambat aktiivtas masyarakat akan dituntaskan dengan mengirimkan Tim Gerak (Tiger) Cepat ke lokasi. Untuk bebaskan kawasan itu dari banjir dan mengalirkan air tergenang ke saluran air.
"Sekarang tim bekerja di Kelurahan Kerinci Timur dan Barat. Di sana banyak genangan air karena saluran paritnya tersumbat. Setiap ada genangan akan segera kita atasi," terangnya.
Lurah Kerinci Timur, Edy Arifin membenarkan banyaknya titik banjir atau genangan air di wilayahnya. Kebanyakan banjir yang timbul di daerah perumahan yang pada penduduk dan pemukiman yang drainasenya bermasalah.
"Memang sudah banyak laporan ke saya tentang banjir ini. Bahkan areal tempat tinggal juga mulai tergenang sekarang," beber Edy Arifin.
Lurah Edy menyebutkan genangan air timbul di daerah yang rendah ditambah lagi tidak adanya parit atau dranase yang mampet. Memang air yang membanjiri permungkiman tidak bertahan lama dan seiring waktu akan surut dengan sendirinya. Hanya saja warga merasa terusik dan terancam dengan kondisi itu.
"Kita selalu koordinasi dengan dinas PUPR dan anggota dewan yang ada di wilayah itu,"tutup Edy.
Dewan Minta Ada Kolaborasi Instansi Terkait
