Banjir di Riau
BANJIR di Riau Tutupi Jalan Utama, Warga Ingin ke Pekanbaru, Warga Terpaksa Pakai Jasa Kapal Pompong
Banjir di Riau tutupi jalan utama ke Kecamatan Langgam, warga ingin ke Pekanbaru, warga terpaksa pakai jasa kapal pompong
Penulis: johanes | Editor: Nolpitos Hendri
Kecamatan Pangean, salah satu wilayah yang terparah di Kuansing. Saat ini, banjir pun sudah mulai surut.
Kepala Puskesmas Pangean Agus Suherman mengatakan paska banjir ini, warga pada umumnya akan mengalami diare, gatal pada kulit dan asma. Ini memang hal yang lumrah terjadi pasca banjir.
"Biasanya itu diare, sakit kulit dan asam yang sering pasca banjir ini," kata Agus Suherman, Minggu (15/12/2019).
Dikatakannya, untuk penanganan di Kuansing, korban banjir bisa berobat ditingkat desa. Yang tidak bisa ditangani di desa, akan dirujuk ke Puskesmas kecamatan.
"Datanya jumlah penderita ada di kantor," ucapnya.
Selain tiga jenis penyakit diatas, DBD juga kerap dialami warga. Ini juga akan diantisipai warga pasca banjir ini.
Pihaknya pun sudah mempersiapkan obat-obat untuk penanganan pssca banjir ini. Rujukan dari desa akan segera ditangani.
"Kalau soal DBD, kita akan galakkan gotong royong," terangnya.
Kepala dinas kesehatan Kuansing, dr Reza Tjahyadi sebelumnya mengatakan korban banjir di Kuansing mulai terserang penyakit. Para warga mulai demam dan gatal-gatal.
Untuk Kkecamatan Cirenti, ada lima warga yang terserang gatal-gatal dan satu orang demam.
Bidan Desa Diminta Proaktif Kunjungi Korban Banjir
Banjir di Kabupaten Kuansing sudah surut.
Bidan desa pun diminta proaktif mengunjungi masyarakat terkait penyakit pascabanjir.
"Banjir sudah kering. Paling daerah rendah saja yang masih ada airnya. Itu pun tidak terlalu tinggi. Sekarang saatnya penanganan pasca banjir," kata Kepala Puskesmas Pangean Agus Suhendra, Senin (16/12/2019).
Dikatakannya, bidan desa menjadi ujung tombak dalam pelayanan pascabanjir ini.
