Banjir di Riau
BANJIR di Riau Tutupi Jalan Utama, Warga Ingin ke Pekanbaru, Warga Terpaksa Pakai Jasa Kapal Pompong
Banjir di Riau tutupi jalan utama ke Kecamatan Langgam, warga ingin ke Pekanbaru, warga terpaksa pakai jasa kapal pompong
Penulis: johanes | Editor: Nolpitos Hendri
Setiap desa di Kecamatan Pangean, sudah memiliki bidan desa.
Penyakit yang kerap muncul pasca banjir ini yakni diare, kulit, demam dan asma.
"Kita sudah intruksikan bidan desa untuk tidak pasif. Harus aktif mendatangi masyarakar," ujarnya.
Mengenai stok obat, tersedia di puskesmas tingkat kecamatan.
Pihak bidan desa pun sudah mengetahui hal tersebut.
"Biasanya bidan desa kalau sudah tau sebaran sakit masyarakat, bisa langsung ambil obat ke puskesmas," ujarnya.
Jika bidan tidak bisa menangani, maka akan dirujuk ke puskesmas tingkat kecamatan.
Sejauh ini hanya dua desa yang baru melaporkan penyakit yang diderita warga pascabanjir, yakni Padang Kunik dan Padang Tanggung.
Kepala Dinas Kesehatan Kuansing, dr Reza Tjahyadi data penyakit yang menyerang masyarakat pascabanjir memang belum masuk semua.
Namun diakuinya, perangkat di kecamatan dan desa sudah bekerja.
Di Kecamatan Kuatan Hili Seberang, kata Reza, penyakit gatal-gatal mendominasi.
Terutama hari kedua saat banjir melanda.
Untuk Kecamatan Cirenti, ada lima warga yang terserang gatal-gatal dan satu orang demam.
Ujian Semester Susulan Lancar
Sekolah-sekolah di Kuansing menggelar ujian susulan bagi sekolah yang terdampak banjir,Senin (16/12/2019).
"Lancar (ujian susulan). Enggak ada gangguan," kata Koordinator pendidikan Kecamatan Pangean, Aswandi.
Saat puncak banjir di Kuansing, sebanyak 26 sekolah menunda pelaksanaan ujian semester.
Sejatinya, ujian semester dimulai 9-14 Desember.
Namun karena banjir, 26 sekolah mulai menunda ujian semester sejak 10 Desember.
Sekolah di Kecamatan Pangean terbanyak, yakni 15 sekolah.
Sementara, data dari koordinator kecamatan kepada Tribun menyebut ada 17 sekolah yang menunda ujian semester.
Di Inuman, ada enam sekolah yang menunda.
Sedangkan di Kecamatan Benai ada 4 sekolah dan satu sekolah di Kecamatan Cirenti.
Awalnya, ujian susulan untuk dua sekolah di Desa Pulau Kumpai yakni SD 017 dan SMP Kecil akan digelar di musala.
Namun akhirnya ujian susulan tetap digelar di sekolah masing-masing.
"Nggak jadi di musala. Ujian susulan di sekolah di Desa Pulau Kumpai yakni SD 017 dan SMP Kecil tetap digelar di sekolah itu. Aksesnya sudah bisa," terangnya.
Kabid Dikdas Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PK-PLK) Banjirman SPd MM juga mengatakan hal yang sama.
Ujian susulan berjalan lancar.
"Semua sekolah yang tertunda kemarin sudah mulai menggelar ujian susulan," ucapnya..
Banjirman berharap proses ujian semester susulan ini berjalan lancar sampai selesai, sehingga tidak ada yang terganggu.
Tribunpekanbaru.com/Johannes Wowor Tanjung - BANJIR di Riau Tutupi Jalan Utama, Warga Ingin ke Pekanbaru, Warga Terpaksa Pakai Jasa Kapal Pompong
BANJIR di Riau Tutupi Jalan Utama, Warga Ingin ke Pekanbaru, Warga Terpaksa Pakai Jasa Kapal Pompong
BANJIR di Riau Tutupi Jalan Utama, Warga Ingin ke Pekanbaru, Warga Terpaksa Pakai Jasa Kapal Pompong
BANJIR di Riau Tutupi Jalan Utama, Warga Ingin ke Pekanbaru, Warga Terpaksa Pakai Jasa Kapal Pompong
BANJIR di Riau Tutupi Jalan Utama, Warga Ingin ke Pekanbaru, Warga Terpaksa Pakai Jasa Kapal Pompong
