Pelaku Sebut Novel Baswedan Pengkhianat, Novel: Jangan-jangan Dia Berpihak pada Koruptor
Pelaku penyiraman air keras ke Novel Baswedan diamankan pihak kepolisian akhir pekan lalu.
"Seseorang enggak suka sama saya itu, bisa karena money (uang), bisa karena ideologi, bisa karena compromise, bisa karena ego," imbuhnya.
Saut menyebut banyak teori-teori yang dapat menganalisa mengapa Novel Baswedan diserang.
Namun ia enggan membahas lebih jauh soal dugaan-dugaan motif penyerangan tersebut.
Saut menyerahkan langkah selanjutnya kepada pihak yang berwenang atas keberhasilan pihak kepolisian menangkap dua pelaku penyerangan Novel Baswedan.
"Kita apresiasi Polri sudah melakukan itu."
"Tinggal kita tunggu saja seperti apa nanti dakwaan itu dilakukan oleh jaksa untuk kita dengar sama-sama," lanjutnya.
Saut turut mengimbau kepada masyarakat agar tidak meributkan dan berasumsi sendiri soal kasus Novel Baswedan.
"Kita nggak usah polemik di publik, karena mereka masih bekerja," ungkapnya.
Lebih lanjut, Saut meminta kepada seluruh pihak untuk mempercayakan pengusutan kasus Novel Baswedan kepada pihak kepolisian.
Ia melihat adanya niat dan upaya dari polisi untuk menyelesaikan kasus Novel Baswedan yang sudah berjalan cukup lama.
"Percaya saja penegakan hukum akan berjalan, dan sampai hari ini KPK tentu mengapresiasi itu."
"Karena berulang-ulang kali saya sampaikan, dunia internasional memperhatikan how the way we taking care (bagaimana kita mengurus) setiap orang yang bekerja di pemberantasan korupsi," tutur Saut.
Saut menilai penangkapan pelaku penyerangan Novel Baswedan merupakan kemajuan besar dan harus diapresiasi.
"Beberapa hari ini kita sudah melihat ada upaya yang jalan panjang, jadi kita harus apresiasi itu."
"Seperti apa Polri nanti bisa mengungkapkan itu percaya saja sama penyidik bahwa mereka akan menemukan, dan bahkan bisa mengembangkan untuk kemudian bagaimana di belakang ini, semuanya," imbuhnya.(*)
