Banjir Jabodetabek Bongkar Rumah yang Jadi Gudang Ganja, Jumlahnya Bisa Buat Mabuk Sekampung
Puluhan kilogram ganja tersebut ditemukan oleh warga yang sedang bersih-bersih rumah pasca banjir.
3. Kesehatan mental
Biasa mengisap ganja diduga memperburuk atau meningkatkan risiko kambuhnya gejala psikotik (psikosis) pada penderita skizofrenia.
Selain itu, efek ganja juga bisa menimbulkan halusinasi (melihat hal-hal yang tidak benar-benar ada), delusi (percaya dan meyakini hal-hal yang tidak benar), rasa cemas, dan serangan panik.
Penggunaan ganja dalam jangka panjang juga memungkinkan seseorang untuk terkena gejala putus obat, yang meliputi insomnia, perubahan mood, dan penurunan nafsu makan. Risiko ketergantungan ganja juga bisa terjadi.
Risiko terkena psikosis akan lebih tinggi jika Anda mulai menggunakan ganja di usia remaja, atau memiliki riwayat penyakit mental dalam keluarga.
4. Sistem peredaran darah
Beberapa saat setelah mengisap ganja, detak jantung Anda akan bertambah 20-50 denyut per menit.
Efek ganja ini berlangsung sampai tiga jam.
Bagi penderita penyakit jantung, detak jantung yang lebih cepat ini bisa meningkatkan risiko serangan jantung.
Selain itu, ganja juga dapat menyebabkan naiknya tekanan darah dalam jangka pendek, risiko perdarahan, dan membuat mata menjadi merah karena pembuluh darah diperlebar.
5. Sistem pencernaan
Mengisap ganja dapat menyebabkan rasa menyengat atau sensasi terbakar (rasa perih) di mulut dan tenggorokan.
Untuk ganja yang dikonsumsi secara ditelan (oral) makan dapat menimbulkan mual dan muntah.
Namun pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi, efek ganja justru terlihat dapat mengobati gejala mual dan muntah.
6. Sistem kekebalan tubuh