Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Bahaya di Balik Skullbreaker Challenge yang Viral di TikTok, Bisa Picu Gegar Otak hingga Kematian

Belum lama ini, media sosial berbasis video TikTok diramaikan dengan sebuah tantangan yang berbahaya. Yakni, Skullbreaker Challenge.

mirror.co.uk
Bahaya di Balik Skullbreaker Challenge yang Viral di TikTok, Bisa Picu Gegar Otak hingga Kematian 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Belum lama ini, media sosial berbasis video TikTok diramaikan dengan sebuah tantangan yang berbahaya. Yakni, Skullbreaker Challenge.

Dilihat dari namanya saja yang jika diterjemahkan ke Bahasa Indonesia adalah Tantangan Pemecah Kepala, challenge ini sangat berbahaya.

Tantangan Skullbreaker Challenge dimainkan oleh tiga orang yang berdiri sejajar.

Dua orang yang berdiri mengapit seorang pemain mencoba melakukan lompatan vertikal lebih dulu.

Sedangkan orang ketiga, yang berada di tengah, menyusul melompat ketika kedua rekannya sudah kembali menjejakkan kakinya di lantai.

Ketika orang ketiga mencoba melakukan lompatan, saat itulah kedua orang lainnya menjegal kedua kakinya pada bagian betis.

Ketidakseimbangan itulah yang membuat orang ketiga kemudian terjatuh, dan otomatis membentur lantai dengan posisi telentang.

Anggota tubuh yang pertama membentur lantai atau dasar biasanya kepala dan punggung.

Tentu dengan adanya penjegalan dadakan, orang ketiga pemain Skullbreaker Challenge tak siap jika dirinya akan jatuh.

Benturan yang keras dan mendadak mengakibatkan orang ketiga yang jatuh saat melakukan Skullbreaker Challenge merasa syok sekaligus kesakitan.

Tantangan Skullbreaker Challenge yang viral di media sosial TikTok.
Tantangan Skullbreaker Challenge yang viral di media sosial TikTok. (mirror.co.uk)

Mengutip laman Kontan.co.id, dampak berbahaya tantangan Skullbreaker Challenge dialami oleh seorang pelajar SMA di Miami, Florida, Amerika Serikat.

Mahasiswa baru di SMA South Dade yang tidak ingin diidentifikasi, mengatakan dia diintimidasi oleh teman-temannya untuk melakukan tantangan skullbreaker.

"Saya melompat sangat tinggi, dan saya ingat mereka menendang saya," kata remaja itu.

Akibatnya, dia dibawa ke rumah sakit.

Seminggu kemudian, dia bilang dia masih kesakitan.

Sumber: Tribun Palu
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved