Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Hasilkan Madu Trigonal, MPA Asian Agri di Langgam Pelalawan Jaga Karhutla Sembari Berwirausaha

Masyarakat Peduli Api (MPA) Desa Tambak binaan Asian Agri, selain sebagai kelompok patroli api juga dikenal sebagai MPA penghasil madu.

Editor: ihsan
zoom-inlihat foto Hasilkan Madu Trigonal, MPA Asian Agri di Langgam Pelalawan Jaga Karhutla Sembari Berwirausaha
foto/istimewa
Ketua MPA Desa Tambak, Junaidi bersama anggota mengemas madu kelulut untuk dijual, Kamis (5/3/2020).

TRIBUNPEKANBARU.COM, LANGGAM - Setahun belakangan ini, Masyarakat Peduli Api (MPA) Desa Tambak binaan Asian Agri, selain sebagai kelompok patroli api juga dikenal sebagai MPA penghasil madu.

Sebab, selain mendapatkan pelatihan pencegahan dan pemadaman karhutla, MPA ini juga didukung perusahaan untuk dapat memiliki penghasilan tambahan sembari menjalankan tugas patroli api.

“Dalam rangka menumbuhkan kemandirian MPA, maka selain mendapatkan pelatihan karhutla,   Asian Agri juga mendorong MPA binaan untuk dapat berwirausaha,” ujar Manager Fire Free Village Program Asian Agri, Hafiz Hazalin Sinaga, Kamis (5/3/2020).

Adapun usaha yang dipilih adalah budidaya madu. Karena potensi madu di Langgam cukup besar sehingga muncul ide berwirausaha untuk member nilai ekonomis sembari menjaga kelestarian hutan.

“Awalnya kita bantu 10 kotak lebah, dan pakannya untuk menumbuhkan minat MPA berusaha sembari menjalakan patroli. Alhamdulillah sekarang sudah mulai kelihatan hasilnya. Ke depan kita juga berharap usaha ini bisa terus berkembang dan menjadi sentra madu di Langgam,” imbuh Hafiz. 

Sementara Ketua MPA Desa Tambak, Junaidi mengucapkan terima kasih dengan adanya program MPA yang mendukung pemuda untuk peduli lingkungan dan berpenghasilan.

“Sebelum ada MPA kegiatan kami selaku pemuda desa kurang terarah, dengan adanya MPA selain kami melakukan patroli dalam rangka pencegahan karhutla, sekarang kami juga mendapatkan penghasilan tambahan dari budidaya madu ini,” ujar Junaidi.

Menurutnya, dari 47 sarang lebah yang mereka miliki sudah siap panen 25 sarang dengan menghasilkan 3 kg madu trigonal. Harga jual Rp.400.000 per kg. 

Pada kesempatan yang sama, crew leader MPA, Zulkatap menyampaikan bahwa selain mendapatkan penghasilan dari budidaya lebah, MPA juga sudah memiliki usaha baru penyewaan mesin pompong. 

“Selain lebah, saat ini MPA juga sudah memiliki empat unit mesin pompong yang dibeli dari hasil Award DBA (Desa Bebas Api) binaan Asian Agri.

“Mesin pompon tersebut sehari-harinya disewakan untuk umum dengan tarif Rp 150.000 sehari per pompong. Alhamdulillah usaha pompong ini juga berbuah manis dimana setiap harinya selalu ada yang menyewa,” imbuh Zulkatap.

Zulkatap juga menjelaskan bahwa, sekalipun saat ini MPA berwirausaha, namun tugas pokok mereka patroli api tetap berjalan sesuai jadwal. Dimana mulai pagi sampai malam tetap ada yang berpatroli untuk mencegah terjadinya karhutla di desa mereka.

“Sekalipun kami berwirausaha, namun tugas pokok kami tetap berjalan. Untuk menunjang tupok tersebut kami juga sudah melakukan pembelian sepeda motor untuk berpatroli serta membangun  posko MPA,” jelas Zulkatap.

Asian Agri, sebagai satu perusahaan perkebunan besar secara berkesinambungan melakukan beragam upaya pencegahan karlahut. Sejak 1994,  Asian Agri  sudah menerapkan kebijakan tanpa bakar /zero burning.

Selain itu, pada tahun 2016, Asian Agri juga  bergabung dengan Fire-Free Alliance untuk bekerja sama dengan para mitra menanggulangi kebakaran hutan dan lahan di Indonesia. 

Asian Agri juga aktif melaksanakan program Desa Bebas Api (DBA) dan Masyarakat Peduli Api (MPA) yang bertujuan untuk memberdayakan dan mendorong desa menerapkan kebijakan tanpa bakar dalam mengelola lahan serta menjaga desa  terbebas dari api. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved