Ayah, Ibu dan Nenek Tewas Keracunan Ikan Buntal Bumbu Santan, Anak Balita Ini Yatim Piatu
Satu keluarga di Desa Alasbuluh, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, Jawa Timur, tewas setelah makan ikan buntal hasil pancingan
Lalu bagaimana cara memasak ikan buntal yang benar?
Dilansir dari https://www.kobejones.com.au/, berikut cara memasak ikan buntal:
Langkah 1: Lepaskan kulit hingga tidak ada sisik. Potong mulut dan dari sana kita bisa menarik kulitnya.
Langkah 2: Cuci bersih menggunakan garam.
Langkah 3: Lepaskan mata.
Langkah 4: Menggunakan pisau yang tajam dan bagus, iris perut ikan dengan sangat hati-hati agar tidak menusuk ovarium atau hati. Jika ini pecah, racun akan dilepaskan ke dalam daging sehingga ikan tidak bisa dimakan.
Langkah 5: Memotong tulang, iris seperti sashimi lainnya.
Langkah 6: Potong kepala menjadi dua atau tiga bagian dan didihkan. Ini dapat digunakan untuk rebusan.
Dilansir dari doktersehat.com, Dosis mematikan racun ikan buntal bagi manusia diperkirakan 2 mg TTX.
Para peneliti dari Institute of Molecular and Cell Biology (IMCB) dan National University of Singapore (NUS) bahkan menunjukkan bahwa ikan buntal menggunakan racun tersebut
Racun tetrodotoxin yang 20 kali lipat lebih mematikan daripada sianida ini digunakannya untuk membantu proses perkembangbiakan dan menghindari pemangsa.
Pertengahan bulan Januari 2018 dilansir dari BBC.com, pemerintahan kota Gamagori mengeluarkan peringatan darurat untuk mencegah warganya menkonsumsi ikan buntal.
Hal itu dikarenakan, ada ikan buntal yang tidak sengaja terjual dan masih mengandung racun.
Tiap tahun di kota itu, ditemukan kasus keracunan gegara menyantap ikan buntal baik yang dibuat sashimi atau jadi sup.
Beberapa bagian ikan buntal yang dipastikan mengandung racun (tetrodotoxin), seperti hati, indung telur dan kulitnya.
Racun dari ikan buntal, sampai saat ini belum ada pengobatannya
(Artikel ini tayang tribunjateng.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/ikan-buntal.jpg)