Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Riau

KONDISI Harimau Sumatera yang Dievakuasi dari Pelalawan Membaik dan Luka Mengering dan Mulai Makan

Selama di perjalanan harimau kita siram dan diberi minum setiap dua jam sekali. Dokter hewan kita juga ikut mengontrol," tutur Kepala Bidang Wilayah

Penulis: johanes | Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/Istimewa/BBKSDA Riau
KONDISI Harimau Sumatera yang Dievakuasi dari Pelalawan Membaik dan Luka Mengering dan Mulai Makan 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN - Harimau sumatera yang dievakuasi dari HTI PT RAPP Kecamatan Teluk Meranti Kabupaten Pelalwan Riau, Minggu (29/3/2020 lalu, langsung dibawa ke Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Darmasraya (PRHSD) Sumatera Barat.

Setelah berhasil membawa harimau Bertina berusia 5 tahun itu dari hutan tanaman industri, diangkut menggunakan kendaraan dari Teluk Meranti langsung menuju Darmasraya, Sumatera Barat.

Menempuh perjalanan darat selama 18 jam, tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau tiba di PRHSD.

"Selama di perjalanan harimau kita siram dan diberi minum setiap dua jam sekali. Dokter hewan kita juga ikut mengontrol," tutur Kepala Bidang Wilayah I BKSDA Riau, Andri Hansen Siregar, kepada tribunpekanbaru.com, Selasa (31/3/2020).

Si Belang yang ditaruh di dalam kandang memang sangat dehidrasi lantaran terjerat selama tiga hari.

Satwa langka itu harus diberikan minum dan disiram untuk menjaga kondisi tubuhnya serta kebutuhan air selama perjalanan.

Termasuk mengontol luka bekas jerat sling pada kaki depan sebelah kanan.

Kondisi terakhri setelah binatang buas itu diserahterimakan ke PRHSD Sumba menunjukan tanda semakin sehat. Kocing oren berbobot 90 kilogram itu sudah mau makan.

Luka pada pergelakangan kaki tampak mulai mengering setelah diberikan pertolongan medis.

Tindak lanjut penanganan luka diserahkan ke paramedis di Darmasraya untuk memulihkan kembali fisik Panthera Tigris Sumatrae itu.

Jaringan daging masih tersisa meskipun semua kulit disekitar lukanya telah terkelupas akibat besi sling yang menjeratnya.

"Kota berdoa supaya tidak sampai di amputasi. Paramedis di PRHSD akan berupaya menyembuhkannya," tambah Andri Hansen.

Seperti diketahui, seekor harimau sumatera betina dievakuasi tim BKSDA dan petugas dari PT RAPP dari kebun HTI perusahaan.

Si Belang yang malang itu terken jerat pemburu liar di kawasan hutan.

Setelah meronta, Sang Datuk berhasil mematahkan tangkai jerat dan menyeretnya selama tiga hari di areal HTI.

Akhirnya harimau itu kembali terjerat lantaran besi sling tergulung ke pohon.

Harimau Sumatera - Tribunpekanbaru.com / Johannes Wowor Tanjung. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved