Pasien Positif Corona di Riau
HASIL Rapid Test Covid-19 di Kampar Masih Dihimpun Dinas Kesehatan, Ada PDP Positif Virus Corona?
Ia menuturkan dalam melakukan Rapid Test Covid-19, Dinkes Kampar melalui puskesmas di berbagai daerah melakukannya dengan mendatangi para ODP ke rumah
Penulis: Ikhwanul Rubby | Editor: Nolpitos Hendri
TRIBUNPEKANBARU.COM, BANGKINANG - Rapid Test Covid-19 sudah diterima Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar sejak Minggu (29/3) dan hasil Rapid Test kepada para ODP Covid-19 di Kampar masih dihimpun Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar hingga Kamis (2/4/2020).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar, Dedi Sambudi, Kamis (2/4) mengatakan hasil dari Rapid Test itu masih dihimpun oleh Dinas Kesehatan.
Mengingat banyaknya ODP di Kampar proses untuk dilakukan tes jadi memakan waktu.
"Kita belum bisa umumkan hasilnya karena proses dilakukannya tes masih berlangsung," ucapnya.
Ia menuturkan dalam melakukan Rapid Test Covid-19, Dinkes Kampar melalui puskesmas di berbagai daerah melakukannya dengan mendatangi para ODP ke rumah.
Masyarakat yang ditetapkan ODP saat ini masih dalam masa isolasi mandiri di rumah.
Dari data yang didapat, Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar mendapat 1.219 alat Rapid Test Covid-19.
Berdasarkan prosedurnya pasien nantinya hasil Rapid Test dinyatakan positif Covid-19 akan diserahkan ke rumah sakit rujukan untuk mendapatkan penanganan.
Hingga siang ini Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Kampar mencatat ada 2.695 orang masyarakat yang berstatus Orang Dalam Pengawasan (ODP).
Dari total jumlah ODP tersebut 72 orang diantaranya memiliki gejala seperti demam, sesak nafas ataupun batuk.
Sementara itu ada 7 orang masyarakat berstatus Pasien Dalam Pengawasan atau PDP.
Orang PDP ini dua diantaranya di rawat di RSUD Bangkinang dan 5 orang lainnya ada di fasilitas kesehatan rujukan di Kota Pekanbaru.
DATA LENGKAP PDP dan ODP Covid-19 serta Pasien Positif Corona di Riau
Data lengkap Pasien Dalam Pantauan atau PDP dan Orang Dalam Pantauan atau ODP Covid-19 serta Pasien Positif Corona di Riau serta di kabupaten dan kota.
Jumlah ODP Covid-19 terbanyak ada di Kepulauan Meranti sebanyak 4.257 orang.
Jumlah ODP Covid-19 terbanyak kedua ada di Bengkalis sebanyak 3.854 orang.
Sedangkan jumlah PDP terbanyak ada di Pekanbaru yakni sebanyak 60 orang.
Jumlah PDP terbanyak kedua ada di Bengkalis sebanyak 13 orang.
Sementara itu, jumlah ODP Covid-19 di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) naik tajam setelah Gubernur Riau dengan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Riau sepakat memasukkan Orang Tanpa Gejala (OTG) ke dalam kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP).
Atas kondisi itu, data per 1 April ODP Covid-19 di Inhil meningkat menjadi 700 persen dari yang semula hanya 193 orang kini menjadi 1.278 orang.
Direktur RSUD Puri Husada Tembilahan dr Saud Pakpahan menuturkan, kesepakatan seperti yang terjadi di Riau sebenarnya juga telah dilakukan di Provinsi lain, namun khusus untuk di Riau baru diberlakukan per 1 April 2020.
“Itu sebabnya laporan meningkat tajam, jumlah ODP di Inhil menjadi 1278 orang,” ungkap dokter yang juga menjadi juru bicara (jubir) bidang medis Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Inhil, Kamis (2/4).
Namun dr Saut berharap agar masyarakat tidak khawatir dengan kenaikan angka ODP tersebut, mengingat sebelumnya antara OTG dengan ODP memang tercatat dalam kategori berbeda.
“Jangan khawatir, jangan panik. Sebelumnya seperti data OTG ini memang juga sudah ada, tapi tidak dimasukkan dalam data ODP. Sekarang, setelah kesepakatan OTG dan ODP digabung,” pungkas dr Saut.
Data Lengkap ODP Covid-19 dan PDP Virus Corona serta Pasien Positif di Riau hingga Kamis (2/4/2020) :
Kota Pekanbaru
- ODP Covid-19 sebanyak 527 Orang
- PDP Virus Corona 60 Orang
- Positif Virus Corona 2 Orang
Kota Dumai
- ODP Covid-19 sebanyak 312 orang
- PDP Virus Corona 12 Orang
- Positif Virus Corona 0
Kabupaten Bengkalis
- ODP Covid-19 sebanyak 3.854 orang
- PDP Virus Corona 13 Orang
- Positif Virus Corona 1 Orang
Kabupaten Siak
- ODP Covid-19 sebanyak 831 orang
- PDP Virus Corona 4 Orang
- Positif Virus Corona 0
Kabupaten Kepulauan Meranti
- ODP Covid-19 sebanyak 4.257 orang
- PDP Virus Corona 2 Orang
- Positif Virus Corona 0

Kabupaten Pelalawan
- ODP Covid-19 sebanyak 423 orang
- PDP Virus Corona 7 Orang
- Positif Virus Corona 0
Kabupaten Indragiri Hilir
- ODP Covid-19 sebanyak 1.585 orang
- PDP Virus Corona 4 Orang
- Positif Virus Corona 0
Kabupaten Indragiri Hulu
- ODP Covid-19 sebanyak 493 orang
- PDP Virus Corona 1 Orang
- Positif Virus Corona 0
Kabupaten Rokan Hilir
- ODP Covid-19 sebanyak 1.944 orang
- PDP Virus Corona 2 Orang
- Positif Virus Corona 0
Kabupaten Rokan Hulu
- ODP Covid-19 sebanyak 1.864 orang
- PDP Virus Corona 5 Orang
- Positif Virus Corona 0
Kabupaten Kampar
- ODP Covid-19 sebanyak 2.776 orang
- PDP Virus Corona 8 Orang
- Positif Virus Corona 0
Kabupaten Kuantan Singingi
- ODP Covid-19 sebanyak 1.138 orang
- PDP Virus Corona 1 Orang
- Positif Virus Corona 0
Provinsi Riau
- ODP Covid-19 sebanyak 20.004 orang
- PDP Virus Corona 119 Orang
- Positif Virus Corona 3 Orang.
PDP Virus Corona di Dumai Positif Covid-19 Hasil Rapid Test
Sebelumnya seorang PDP di Kota Dumai dinyatakan positif Covid-19, setelah melalui proses rapid test.
Setelah pihak Dinas Kesehatan (Dinkes), Kota Dumai Melakukan Rapid tes terhadap seluruh pasien dalam pengawasan (PDP), yang dirawat di Rumah Sakit Umum daerah (RSUD), kota Dumai, dan RS Pertamina.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Dumai, Syahrinaldi melalui Sekretaris Dinkes, dr. H. Syaiful mengungkapkan, bahwa seluruh PDP yang ada di kota Dumai, telah dilakukan rapid tes.
Tes juga dilakukan terhadap warga negara indonesia (WNI) dan TKI di Dumai yang baru pulang dari luar negeri.
"Dari hasil rapid tes yang dilakukan kepada PDP yang ada di Dumai, untuk sementara ada satu PDP dari hasil rapid test positif, sedangkan PDP yang lainnya negatif," katanya, Kamis (2/4/2020).
Ia menambahakan, namun hasil tersebut belum bisa jadi kepastian terkait positif Covid-19, karena pihaknya masih menunggu hasil Swab tes covid 19
"Kita sudah berkoordinasi dengan Diskes Provinsi Riau, begitu dapat informasi lebih lanjut kami akan jumpa pers," tuturnya.
Dirinya belum bisa menjelaskan secara rinci terkait hasil rapid test pasalnya masih menunggu Informasi lebih lanjut.
"Pasien bukan orang Dumai, namun dia ada keluarga dari Dumai," imbuhnya.
KELUARGA PDP Positif Virus Corona
Keluarga Pasien Dalam Pengawasan atau PDP di Kota Dumai yang positif Virus Corona atau Covid-19 masuk daftar Orang Dalam Pantauan atau ODP dan Diskes lakukan tracking kontak.
Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes), kota Dumai, Syaipul mengungkapkan, bahwa pihaknya sudah melakukan tracking kontak dengan pasien.
Ia juga menegaskan, bahwa Keluarga PDP tersebut sudah masuk dalam daftar Orang Dalam Pemantauan (ODP), dan dilakukan langkah selanjutnya.
"Kami sedang koordinasi dengan Diskes Provinsi, sembari menunggu hasil VCR pasien dari Kemenkes karena memang kewenangan menyampaikan hasil positif Covid-19 berada di pusat," katanya, Kamis (2/4/2020).
Dirinya mengatakan, saat ini pasien PDP yang di nyatakan positif berdasarkan hasil rapid test dilakukan pemeriksaan intensif.
"Terkait dengan PDP yang negatif dari hasil rapid test kami masih menunggu hasil laboratorium untuk melakukan tindakan," imbuhnya.
Terkait PDP yang positif Covid-19 berdasarkan hasil rapid test tersebut diketahui bukan warga Dumai, namun, Syaiful belum bisa memberikan keterangan PDP tersebut merupakan warga mana.
"Nanti jika sudah ada hasil dari Diskes Provinsi akan kami sampaikan lebih jelasnya," terangnya.
Ia mengatakan rumah keluarga PDP yang positif berdasarkan hasil rapid test tersebut juga dilakukan penyemprotan cairan disinfektan.
"Terkait rapid test kita memeriksa antibodi, memang dari hasil rapid antibodi pasien meningkat," tuturnya.
Meski satu PDP dinyatakan positif setelah menjalani rapid test.
Namun Dinas Kesehatan Kota Dumai belum memberikan keterangan lebih lanjut pasalnya tengah rapat di media Center Jalan Putri Tujuh, Kamis (2/4/2020).
1.138 Orang Warga Kuansing Masuk Daftar ODP Covid-19
Jumlah warga Kuansing yang masuk kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP) virus corona atau Covid-19, tiap hari makin bertambah.
Sementara, warga yang masuk kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tetap satu orang.
Per tanggal 2 April 2020, jumlah ODP di Kuansing sebanyak 1.138 orang.
Mengalami kenaikan 105 orang dibanding data sehari sebelumnya.
"ODP naik menjadi 1.138 orang," kata Juru bicara Pemkab Kuansing terkait penanganan virus corona atau covid-19, Helmi Ruspandi, Kamis (2/4/2020), namun Helmi belum merinci sebaran per kecamatan.
Sehari sebelumnya, jumlah ODP di Kuansing sebanyak 1.033 orang.
Sebaran per kecamatan saat Rabu (1/4/2020) yakni Kecamatan Singingi paling banyak yakni 175 orang.
Singingi Hilir sebanyak 139 orang, Kuantan Hilir Seberang 66 orang, Kuantan Mudik 85 orang, Benai 57 orang, Kuantan Tengah 119 orang, Logas Tanah Darat 93 orang.
Kecamatan Sentajo Raya 92 orang, Gunung Toar 21 orang, Kuantan Hilir 29 orang, Hulu Kuantan 13 dan Pucuk Rantau 30 orang, Inuman 14 orang, Pangean 44 orang dan Cerenti 56 orang.
448 ODP Covid-19 di Kota Pekanbaru Jalani Rapid Test
Sebanyak 12 Orang Dalam Pemantuan (ODP) Covid-19 sudah menjalani rapid test di Puskemas Pekanbaru Kota pagi ini.
Belasan ODP tersebut secara bergantian diambil sampel darahnya lalu diuji dengan alat rapid test oleh petugas kesehatan.
Seluruh ODP dan petugas kesehatan tampak mengenakan Alat Pelindung Diri (APD), seperti maker, sarung tangan dan baju berbahan plastik. Satu per satu ODP ini pun menjala rapid test dengan tertib.
"Alhamdulilah hasilnya negatif," kata Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar saat meninjau pelaksanaan Rapid Test di Puskemas Pekanbaru Kota, Jala Teuku Umar Pekanbaru, Kamis (2/4/2020).
Tampak ikut mendampingi Gubri, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir dan Sekdako Pekanbaru, M Noer MBS.
Usai meninjau pelaksanaan rapid test di Puskemas Kota, Gubri bersama rombongan langsung bergerak menuju ke Puskesmas Simpang Tiga.
Gubri Syamsuar mengungkapkan, Kamis (2/4/2020) hari ini merupakan jadwal pelaksanaan rapid test di Kota Pekanbaru yang dilaksanakan serentak, Kamis (31/3/2020) besok. Di Pekanbaru ada 448 ODP yang dilakukan rapid test.
"Mudah-mudahan hasilnya bisa diketahui cepat, kalau bisa siang sudah dapat hasilnya, berapa yang positif dan berapa yang negatif," imbuhnya.
Setelah dilakukan rapid test dan ditemukan ada yang positif, maka pasien tersebut akan ditindaklanjuti dengan pengobatan di rumah sakit dan tempat karantina yang sudah ditentukan.
"Pasien yang positif ini nanti juga akan diambil swabnya untuk memastikan apakah benar pasien ini sudah terinfeksi virus corona atau belum," katanya.
Seperti diketahui, sebanyak 6.800 rapid test bantuan dari pemerintah pusat sudah didistribusikan ke kabupaten kota dan rumah rujukan Covid-19 se Provinsi Riau, Minggu 29 Maret 2020.
Ribuan rapid test tersebut diserahkan ke dinas kesehatan kabupaten kota untuk selanjutnya melaksanakan pengecekan secara massal kepada masyarakat.
Khususnya adalah masyarakat yang masuk dalam daftar Orang Dalam Pemantuan atau ODP.
"Rapid test sudah kita bagikan ke kabupaten kota, nanti pelaksananya itu nanti teman-teman dari dinas kesehatan kabupaten kota. Khususnya untuk ODP itu nanti teman-teman dinas kesehatan kabupaten kota yang melakukan rapid testnya," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir.
Sedangkan untuk rapid test tenaga kesehatan di rumah sakit yang menangani pasien suspek corona akan dilaksanakan oleh masing-masing rumah sakit.
Jumlah rapid test yang ada saat ini sebanyak 6.800 dan akan ada penambahan lagi. Sebab selain bantuan dari pemerintah pusat, Pemprov juga sudah membeli rapid test ini.
"Mudah-mudahan minggu depan sudah sampai penambahan rapid testnya. Kita akan laksanakan rapid test ini secara bertahap, semua ODP kita harapkan bisa kita lakukan rapid test semua," kata Mimi.
Saat ini sejumlah daerah di Riau sudah mulai melaksanakan rapid test.
Namun sejauh ini belum diketahui hasilnya, berapa orang yang positif dan berapa orang yang negatif.
Sebab Dinas Kesehatan Provinsi Riau belum menerima laporan dari kabupaten kota yang sudah melaksanakan rapid test.
"Iya, benar beberapa kabupaten sudah mulai, tapi kita belum dapat laporan hasilnya," kata Mimi.
Sementara Juru Bicara (Jubir) Penanganan Covid-19 Riau, dr Indra Yopi mengatakan, bahwa hasil rapid test bukan untuk menentukan seorang positif covid-19 atau tidak.
Sebab seseorang baru bisa dinyatakan positif korona setelah dilakukan pemeriksaan uji sampel swab yang dilakukan di labor kesehatan.
"Rapid test itu tujuanya hanya untuk men-screening mana yang beresiko mana yang tidak beresiko. Kalau hasil rapid testnya positif baru dilanjutkan dengan uji swab, kalau hasil uji swabnya negatif berarti aman, tapi kalau hasilnya swabnya positif, ini yang langsung diisolasi dan dirawat," kata Indra Yopi.
Namun untuk TKI yang berasal dari Malaysia atau warga Riau yang baru pulang dari zona merah, meski hasil rapid testnya negatif tetap harus dilakukan karantina mandiri selama 14 hari.
"Supaya menjamin dia aman dan tidak menular ke orang terdekatnya. Jadi karantina di rumah itu tidak bisa seenaknya, dia harus menjaga sosial distancing yang kuat, tidak boleh bercanda-canda dengan anaknya, memeluk dan segala macam itu tidak boleh. Kalau bisa pakai masker, meskipun di rumah," ujarnya.
Pasien Positif Corona di Riau - Tribunpekanbaru.com / Ikhwanul Rubby.