Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Positif Corona di Riau Bertambah

Kepala Puskesmas PROTES ke RSUD Teluk Kuantan Soal Dugaan Warga Kuansing Meninggal Akibat Covid-19

RA terlebih dahulu menjalani perawatan selama sehari di Puskesmas Lubuk Ramo dan pada Minggu (5/4/2020), RA dirujuk ke RSUD Teluk Kuantan

Tribun Pekanbaru/Kompas.com/Ilustrasi/Nolpitos Hendri
Kepala Puskesmas PROTES Pernyataan RSUD Teluk Kuantan Soal Dugaan Warga Kuansing Meninggal Akibat Covid-19 

TRIBUNPEKANBARU.COM, TELUK KUANTAN - Protes ke RSUD Teluk Kuantan ternyata bukan hanya dari keluarga warga Kuansing yang meninggal diduga mengidap virus corona atau Covid-19.

Namun protes juga datang dari Puskesmas Lubuk Ramo, Kecamatan Kuantan Mudik.

Sebelumnya, seorang warga kecamatan Kuantan Mudik, Kuansing, RA, 25 tahun, meninggal dunia pada Minggu sire (5/4/2020) di RSUD Teluk Kuantan.

Oleh pihak RSUD, RA diduga mengidap gejala virus corona.

RA pun ditetapkan sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19.

Sebelum meninggal, RA terlebih dahulu menjalani perawatan selama sehari di Puskesmas Lubuk Ramo dan pada Minggu (5/4/2020), RA dirujuk ke RSUD Teluk Kuantan.

Tiba pukul 17.00 wib di RSUD, sekitar 40 menit kemudian RA meninggal.

Kepala Puskesmas Lubuk Ramo Tasri protes atas pernyataan pihak RSUD Teluk Kuantan.

Pernyataan yang diprotes yakni pernyataan yang diumumkan ke publik lewar pers.

Dalam press rilis RSUD Teluk Kuantan, pihak RSUD menyampaikan 10 poin terkait meninggalnya RA.

Pernyataan yang diprotes Kepala Puskesmas Lubuk Ramo yakni poin keempat yang berbunyi ;

"Pada hasil pemeriksaan di IGD didapatkan pasien sesak, batuk dan demam serta ada riwayat kontak dengan sepupunya yang baru pulang dari Jember pada 23 maret 2020".

"Kamis sudah protes ke RSUD soal pernyataannya itu. Kita engak pernah bilang almarhum kontak dengan sepupunya yang ODP," tegas Tasri.

Diakui Tasri, almarhum memiliki sepupu yang masuk kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP) Covid-19.

Namun keduanya tidak pernah kontak.

Bahkan sepupunya almarhum tersebut kondisi sehat-sehat.

"Makanya kita protes. Darimana pihak RSUD dapat menyimpulkan hal tersebut (ada kontak). Itu saja yang kami protes," terangnya.

Sebelumnya, beredar video atas nama Joni Irawan, warga Kuansing.

Video berdurasi 56 menit tersebut berisi salah satunya bantahan terhadap pernyataan RSUD Teluk Kuantan.

Pria yang ada di video tersebut mengaku sebagai sepupu RA, 25 tahun, warga Kecamatan Kuantan Mudik, Kuansing yang meninggal pada Minggu sore (5/4/2020).

Dalam videonya, Joni menyatakan tidak pernah keluar rumah sepulang dari Jawa Timur.

Ia juga membantah pernah kontak dengan almarhum.

"Berita yang menyatakan saya pernah kontak dgn (nama almarhum), itu tidaklah benar. Hoaks. Fitnah. Saya tidak pernah bertemu beliau," kata Joni.

Ia juga menegaskan tidak pernah ke rumah almarhum. Begitu juga sebaliknya almarhum tidak pernah ke rumahnya.

"Berita yang menyebut saya dibawa ke Pekanbaru karena positif covid-19 itu juga tidak benar. Hoax dan fitnah. Saya minta masyarakat untuk berpikir lebih dewasa," pinta Joni.

Sepupu Bantah Keterangan RSUD Teluk Kuantan

Beredar video atas nama Joni Irawan, warga Kuansing, video berdurasi 56 menit tersebut berisi salah satunya bantahan terhadap pernyataan RSUD Teluk Kuantan.

Pria yang ada di video tersebut mengaku sebagai sepupu RA, 25 tahun, warga Kecamatan Kuantan Mudik, Kuansing yang meninggal pada Minggu sore (5/4/2020).

Oleh RSUD Teluk Kuantan, RA dinyatakan sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19.

Hal ini diketahui dalam press rilis pihak RSUD Teluk Kuantan pada Senin (6/4/2020).

Pada poin ke empat rilis RSUD Teluk Kuantan menyebut ; pada hasil pemeriksaan di IGD didapatkan pasien sesak, batuk dan demam serta ada riwayat kontak dengan sepupunya yang baru pulang dari Jember pada 23 maret 2020.

Pada poin selanjutnya yakni poin ketujuh berbunyi; karena pasien sudah ditetapkan sebagai sebagai pasien PDP, untuk kewaspadaan penularan dan sesuai pedoman pencegahan dan pengendalian covid-19, dari kementrian kesehatan, maka jenazah tn RA diberlakukan protokol jenazah pasien positif covid-19.

Dalam video tersebut, pria yang menyebut dirinya Joni Irawan tersebut, menyebut dirinya adalah sepupuh dari almarhum RA.

Konfirmasi ke kepala Puskesmas Lubuk Ramo, Kecamatan Kuantan Mudik, Tasri, membenarkan pria yang mengaku Joni Irawan tersebut adalah sepupu RA.

"Dia memang sepupu almarhum," kata Tasri, Senin (6/4/2020).

Dalam videonya, Joni menyatakan tidak pernah keluar rumah sepulang dari Jawa Timur.

Ia juga membantah pernah kontak dengan almarhum.

"Berita yang menyatakan saya pernah kontak dgn (nama almarhum), itu tidaklah benar. Hoaks. Fitnah. Saya tidak pernah bertemu beliau," kata Joni.

Ia juga menegaskan tidak pernah ke rumah almarhum.

Begitu juga sebaliknya almarhum tidak pernah ke rumahnya.

"Berita yang menyebut saya dibawa ke Pekanbaru karena positif covid-19 itu juga tidak benar. Hoax dan fitnah. Saya minta masyarakat untuk berpikir lebih dewasa," pinta Joni.

TOTAL 12 KASUS Positif Corona di Riau Senin (6/4/2020)

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto pada Senin (6/4/2020) menyampoaikan, kasus positif corona di Riau bertambah satu bertambah satu kasus.

Atas bertambahnya satu kasus positif corona di Riau ini, maka total kasus positif corona di Riau menjadi 12 orang.

Bertambah satu orang lagi dari Kampar, total pasien positif Covid-19 di Riau sudah mencapai 12 orang

Juru Bicara (Jubir) Penanganan Covid-19 Riau, dr Indra Yopi kembali mengumumkan perkembangan terbaru pasien positif korona di Riau.

Berdasarkan data yang disampaikan oleh dr Indra Yopi, Senin (6/4/2020) di Provinsi Riau kembali ditemukan penambahan satu pasien positif corona.

Adanya pemanbahan satu pasien positif corona ini, maka jumlah pasien positif korona di Riau sudah mencapai 12 orang (data per kabupaten dan kota di bawah artikel).

"Sampai hari ini, Senin 6 April 2020 di Provinsi Riau terdapat penambahan 1 kasus positif covid-19 sehingga total di Provinsi Riau terdapat 12 kasus positif. 11 dirawat dan 1 orang sudah sembuh dan sudah dipulangkan," kata dr Indra Yopi, Senin (6/4/2020).

Indra Yopi, menjelaskan pasien ke 12 positif covid-19 di Riau berinisial S usia 42 tahun, warga Kabupaten Kampar dan saat ini sudah diisolasi dan dirawat di Kota Pekanbaru.

Adanya penambahan satu pasien positif corona ini, maka total sudah ada dua warga Kampar yang positif korona.

Sebelumnya, ada pssien berisnial HN (38) yang memiliki riwayat perjalanan dari daerah terjangkit, yakni dari Jakarta pada tanggal 14 Maret 2020 juga dinyatakan positif corona.

"Untuk pasien S ini kita belum mendapatkan laporan terkait riwayat perjalanannya, namun kasus ke 12 ini berbeda dengan kasus ke 11 yang memiliki riwayat perjalanan dati daerah terjangkit," kata dr Indra Yopi.

Dengan penambahan kasus positif ini, Dinas Kesehatan Provinsi Riau langsung melakukan tracing kontak dari pasien 4 ini.

Dalam melakukan tracing ini kami bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar dan Polda Riau

"Kami kembali mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan jangan panik. Lakukan pembatasan fisik (physical distancing)," katanya.

Meskipun tidak sakit, kata dr Indra Yopi, belum tentu orang yang kita temui itu negatif covid-19 dan tidak menyebarkan virusnya.

Maka pilihan yang terbaik adalah tetap di rumah dan hindari keramaian.

"Bila harus keluar, gunakan masker, lebih baik menggunakan masker kain daripada tidak sama sekali," katanya.

Selain itu, dr Indra Yopi juga mengajukan agar masyarakat rutin mencuci tangan, lebih efektif mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dibandingkan hand sanitizer. Kemudian jaga pola hidup sehat, makan buah dan sayuran.

"Berolahraga rutin, konsumsi vitamin yang cukup dan tidak menyebarkan informasi pribadi dari pasien seperti nama, alamat, dan keluarganya. Karena hal tersebut dapat memberikan tekanan psikologis terhadap pasien karena mereka tidak terbiasa dengan sorotan masyarakat luas, tentunya kita tidak menginginkan hal tersebut terjadi karena dapat menurunkan daya imunnya," kata Indra Yopi.

Hal ini terungkap dari update data oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dalam jumpa pers yang digelar online Live Streaming di akun Youtube BNPN, Senin (6/4/2020) sore.

Secara total ada penambahan kasus baru 218 orang pasien secara nasional.

Sehingga total pasien positif mencapai 2.491 kasus.

"Kita dapatkan penambahan kasus positif baru konfirmasi positif Covid-19 dari pemeriksaan dengan menggunakan metode PCR, bukan rapid Test," ungkap Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto dalam jumpa persnya.

Dengan adanya tambahan kasus baru yang cukup melonjak tersebut, Gugus Tugas menilai masih terjadi penularan, dan adanya kasus positif yang tidak menunjukkan gejala. 

"Sekali lagi gambaran yang real dari data yang kita dapatkan ini masih menunjukkan adanya penularan di luar, masih ada kasus positif tanpa gejala yang berada di tengah masyarakat, masih ada masyarakat yang rentan tertular," urainya.

Update terkini, Virus Corona, Senin (6/4/2020), Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19
Update terkini, Virus Corona, Senin (6/4/2020), Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 (Tangkapan Layar Youtube BNPB)

Khusus untuk adanya tambahan kasus positif di Riau hingga kini Tribun masih menunggu konfirmasi resmi dari Gugs Tugas Provinsi.

Sementara, Achmad Yurianto mengimbau kepada masyarakat untuk sama-sama berperan memutus mata rantai penularan Virus Corona.

"Mari patuhi disiplin mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, patuhi dan disiplin pakai masker, patuhi dan disiplin jaga jarak.

Apabila disiplin, kita kerjakan sama-sama kita yakin penularan ini bisa kita hentikan," tegasnya.

Data Kasus Virus Corona di Riau seluruh kabupaten dan kota per Senin (6/4/2020) sore :

Riau

ODP = 19.663 Orang

PDP = 87 Orang

Positif = 12 Orang

Pekanbaru

ODP = 1.730 Orang

PDP = 76 Orang

Positif = 5 Orang

Dumai

ODP = 521 Orang

PDP = 19 Orang

Positif = 1 Orang

Bengkalis

ODP = 3.435 Orang

PDP = 15 Orang

Positif = 1 Orang

Siak

ODP = 878 Orang

PDP = 5 Orang

Positif = 0 Orang

Kepulauan Meranti

ODP = 3.646 Orang

PDP = 2 Orang

Positif = 0 Orang

Pelalawan

ODP = 656 Orang

PDP = 14 Orang

Positif = 2 Orang

Indragiri Hilir

ODP = 3.440 Orang

PDP = 6 Orang

Positif = 0 Orang

Indragiri Hulu

ODP = 106 Orang

PDP = 1 Orang

Positif = 0 Orang

Rokan Hilir

ODP = 2.456 Orang

PDP = 2 Orang

Positif = 0 Orang

Rokan Hulu

ODP = 2.460 Orang

PDP = 7 Orang

Positif = 1 Orang

Kampar

ODP = 2.805 Orang

PDP = 15 Orang

Positif = 2 Orang

Kuantan Singingi

ODP = 1.378 Orang

PDP = 1 Orang

Positif = 0 Orang

Positif Corona di Riau Bertambah - Tribunpekanbaru.com / Palti Siahaan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved