PSBB di Pekanbaru
Hari Pertama PSBB, Sukarmin : Kedai Kopi Orang Masih Buka, Saya Buka Jugalah
Seorang pemilik warung kopi dan penjual makan di Pekanbaru tetap membuka warungnya hari pertama dimulai PSBB tersebut.
Penulis: Nasuha Nasution | Editor: Sesri
Ia mengajak masyarakat untuk ikut memutus mata rantai covid-19. Caranya dengan tetap berada di rumah.
"Keluar rumah hanya untuk yang penting, Bila di luar rumah pakai masker dan ikuti protokol kesehatan," ulasnya.
Firdaus menilai pembelakuan PSBB di Kota Pekanbaru sudah tepat. Apalagi dirinya melakukan bahan bersama unsur forkopimda.
Ia mengaku bahwa jumlah kasus covid-19 tidak sebanyak daerah di kawasan yang sudah Zona Merah. Namun perlu diingat Kota Pekanbaru adalah kawasan terbuka.
Terbukti banyak Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang berasal dari luar kota. Ada dari Malaysia, Sumatera Barat, Medan, Jakarta dan daerah lainnya yang sudah terjangkit covid-19.
"Apalagi sudah ada di Pekanbaru pasien yang transmisi lokal. Dia tidak riwayat perjalanan, tapi malah terpapar covid-19," ulasnya.
Pembatasan aktivitas masyarakat ini juga bertujuan agar masyarakat yang sehat tetap sehat. Mereka yang sehat angan sampai tertular.
Maka ia berpesan agar masyarakat menerapkan protokol kesehatan. Apalagi pasar tradisional tetap buka saat pemberlakuan PSBB.
Pengelola pasar nantinya harus mengikuti protokol kesehatan yang ada. Ia mengingatkan masyarakat tidak belanja di pasar kaget.
Firdaus menyebut sejumlah sektor ekonomi yakni infrastruktur dan industri tetap bisa beraktivitas. Begitu juga sektor informal tetap beraktivitas.
Mereka mendapat ruang untuk mencegah krisis ekonomi. "Namun tetap mengacu pada protokol kesehatan. Jaga jarak," pesannya.
(tribunpekanbaru.com/Nasuha Nasution)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/foto_satlantas_polresta_pekanbaru_sosialisasi_psbb_2jpg.jpg)