Mengkhawatirkan, Bisa Terjadi Ledakan Pandemi Virus Corona di Papua, Ini Alasannya
Ada kekhawatiran pandemi virus corona di papua akan mengalami ledakan. hal tersebut disebabkan beberapa hal yang terjadi saat ini di Papua
Faisal menambahkan satu pasien dalam pengawasan, PDP, yang merupakan tetangga korban meninggal itu tak lama juga meninggal sebelum sempat dites Covid-19.
Spesimen dari Sorong baru kemudian diuji lagi sejak pengiriman sejumlah hasil tes ke Makassar tanggal 15 April, ujar Dokter Tumpal Simatupang, yang berdinas di RSUD Sorong.
Meski jaraknya lebih dekat dengan Jayapura, Papua, yang telah memiliki Balitbangkes untuk mengecek spesimen, Tumpal menyebut akses Jayapura yang dibatasi mempersulit petugas kesehatan mengirim spesimen ke sana.
Hingga Minggu (19/4/2020), setidaknya ada 7 kasus positif Covid-19 di Papua Barat dengan 1 kematian
Tunggu hasil tes hingga dua minggu
Namun, spesimen tes di Sorong tidak bisa diuji selama sekitar tiga minggu karena akses dari dan keluar kota Sorong ditutup (mulai 01/04).Di Manokwari, daerah dengan setidaknya dua kasus positif, kesulitan pengiriman spesimen juga terjadi. Hal tersebut disampaikan Ketua Ikatan Dokter Indonesia, IDI, Manokwari, Adhe Ismawan.
Adhe menceritakan, spesimen awalnya hanya bisa dikirim ke Jakarta, sebelum kemudian diputuskan untuk bisa dikirim ke Makassar.
"Sampai Jakarta pun masih mengantre lagi dengan provinsi lain. Kami Manokwari harus menunggu 10 hari bahkan dua minggu untuk mendapat hasil," kata Adhe.
Untuk pertama kalinya, spesimen dikirimkan ke Makassar dengan pesawat sipil (11/4/2020).
Kesulitan dalam transportasi ini, disebut Adhe, telah mempersulit tenaga kesehatan mencari kasus positif di masyarakat.
Hal itu, katanya, berdampak terhadap penanganan dan kebijakan-kebijakan yang akan diambil pemerintah.
"Kami tidak tahu berapa banyak pasien di luar sana yang sebenarnya sesuai prosedur harus diambil swab-nya," ujar Adhe.
"Yang kami khawatirkan, jika ada pasien-pasien di luar tidak bergejala di luar sana, ini akan berbahaya sekali untuk masyarakat... akhirnya penyebaran akan semakin meluas di Manokwari."
Jika hal itu terjadi, Adhe mengkhawatirkan adanya outbreak atau ledakan kasus di Papua Barat.
Hingga 19 April, Papua Barat sudah mengirim 81 sampel ke Balitbangkes di Jakarta dan Makassar. Sebanyak 30 hasil tes belum mereka terima.
