Bagikan Kisahnya Dikarantina di Tempat Horor Berhantu, Pemudik yang Bandel Ini Nangis-nangis
Namun bagi yang terpaksa dan sudah terlanjur pulang kampung disarankan melakukan isolasi mandiri di rumah.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Pemudik yang bandel di Sragen terbukti dikarantina di tempat horor yang berhantu, begini cerita pengalaman mereka sampai menangis hingga dua hari.
Di tengah pandemi virus corona ini masih banyak masyarakat yang tak mematuhi aturan pemerintah.
Padahal banyak anjuran dari pemerintah yang sebaiknya diikuti.
Mulai dari menggunakan masker, tetap di rumah hingga tak mudik ke kampung halaman.
Namun bagi yang terpaksa dan sudah terlanjur pulang kampung disarankan melakukan isolasi mandiri di rumah.
Tapi tetap saja ada yang ngeyel dan bandel tak menghiraukan aturan ini.
Hingga akhirnya salah satu aturan yang nyeleneh muncul.
Pemerintah Desa Sepat, Kecamatan Masaran, Sragen memiliki aturan tempat karantina warga.
• Diprediksi Covid-19 Mereda di Bulan Juli, Profesor UGM: Asal Larangan Mudik Dipatuhi
• ZODIAK Hari Ini Minggu (26/4/2020): Gemini Tidak Nyaman, Virgo Hati-hati dengan Pikiran Negatif
• Cegah Mudik Lebaran, Polda Dirikan 60 Pos Pengamanan di Seluruh Riau, Daerah Perbatasan Dijaga Ketat
Warga yang ngeyel tak jalani karantina mandiri diisolasi di rumah hantu.
Tiga orang pemudik yang dikarantina di tempat ini menangis ketakutan.
Mereka mengaku didatangi sosok gaib.
Hal ini membuat mereka kapok dan janji akan menjalani karanita mandiri.
Berikut deretan faktanya yang dikutip TribunMataram.com dari Kompas.com.
• WHO: Tidak Ada Jaminan, Orang yang Sembuh dari Virus Corona, Akan Kebal dari Covid-19
• Kim Jong Un Diyakini Sudah Meninggal Dunia, Ini Penggantinya yang Disebut-sebut Sebagai Sosok Kejam
• Direktur RSUD Tengku Rafian Siak Bersyukur Dapat Bantuan APD dari DPW Forsa Smalam Riau
Dua hari menangis
Kepala Desa Sepat, Mulyono, mengatakan, tiga pemudik itu sebelumnya pulang dari Jakarta, Kalimantan, dan Lampung.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/bekas-rumah-dinas-sinder-atau-mandor-tebu-untuk-karantina-odp-bandel.jpg)