Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Virus Corona di Riau

Batuk-batuk,Dua Mahasiswa Riau Tunjukkan Gejala Covid-19 Saat Karantina,Langsung Ditetapkan Jadi PDP

Namun baru berjalan empat hari, dua orang mahasiswa yang dikarantina mengalami batuk - batuk. Petugas langsung menetapkan 2 mahasiswa sebagai PDP

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Nurul Qomariah
Fabrikasimf
Ilustrasi virus corona 

Pihaknya juga akan terus melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap mahasiswa ini.

Termasuk memberikan vitamin dan makanan yang bergizi.

"Setiap hari mereka dilakukan pengecekan kesehatan selama dua kali," ujarnya.

Pemerintah Provinsi Riau akan menanggung seluruh kebutuhan mahasiswa Riau yang baru dipulangkan dari luar negeri selama masa isolasi berlangsung.

"Pak Gubernur sudah memastikan kepada mereka bahwa kebutuhannya selama masa isolasi akan ditanggung oleh Pemprov Riau,” katanya.

“Mulai dari kebutuhan makan dan lain-lainnya selama 14 hari ke depan," ujarnya.

Seluruh mahasiswa dari luar negeri ini harus dilakukan isolasi mengikuti protokol Covid-19.

Mereka berasal dari negara terjangkit, kemudian melakukan perjalanan dengan pesawat dan stransit di Bandara Soekarno Hatta Jakarta, yang juga merupakan daerah zona merah penyebaran Covid-19.

Oleh sebab itu kata Mimi, secara protokol Covid-19, seluruh mahasiswa ini wajib menjalani masa isolasi sampai batas waktu perkiraan masa inkubasi virus.

Jika dalam kurun waktu itu kondisi kesehatan mereka baik-baik saja, maka sudah bisa dinyatakan aman dan mereka diperbolehkan melakukan interaksi dengan lingkungan sekitarnya.

Sementara, Juru Bicara Gugus Tugas Covid -19 Riau, dr Indra Yovi mengemukakan bahwa puluhan mahasiswa Riau yang baru pulang dari luar negeri wajib dilakukan isolasi.

Hal ini tidak bisa ditawar demi menyelamatkan orang-orang yang nantinya akan berinteraksi dan melakukan kontak dengan masing-masing dari mereka.

"Secara aturan memang harus di isolasi 14 hari supaya masa inkubasinya habis," ujarnya.

Menurutnya, kebijakan untuk mengisolasi para mahasiswa itu lantaran pemerintah tak mau ambil risiko besar terhadap potensi penularan Covid-19 dalam kapasitas yang lebih besar lagi.

Lagi pula, petugas akan kesulitan untuk melakukan tracing contact sebab pastinya akan banyak interaksi dengan orang-orang di sekitarnya.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved