Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

SARAN Ilmuwan Belanda Terhadap Hasrat Berhubungan Badan Selama Pandemi Covid-19: Diskusikan!

Semakin banyak orang yang Anda jumpai, semakin besar kemungkinan (penyebaran) virus corona.

Penulis: | Editor: Firmauli Sihaloho
Tribun Pekanbaru/Tribunnews
Berhubungan Badan Malam Ramadhan Namun Kesiangan, Ini Hukum dan Penjelasan Sesuai Hadits dan Sunnah 

Bahkan, ada yang mengakui sudah positif hamil dari alat tes kehamilan.

ABG Jepang Mengaku Positif Hamil Setelah Berhubungan Intim dengan Pacar Saat Wabah Corona
ABG Jepang Mengaku Positif Hamil Setelah Berhubungan Intim dengan Pacar Saat Wabah Corona (Tribun Pekanbaru/Instagram.com/@adjiepambudiejr/@sewa_kostum_bandung/Kolase/Nolpitos Hendri)

Pengakuan mengejutkan dari abg Jepang itu terungkap saat mereka konsultasi kehamilan ke sebuah rumah sakit.

Pada saat abg Jepang itu konsultasi kehamilan, mereka mengaku telah berhubungan seks dengan pacar mereka.

Diungkap Presiden Rumah Sakit tersebut, pelajar cewek di Jepang itu bahkan sudah ada yang positif hamil. 

Data konsultasi kehamilan di Jepang mengungkap fakta mengejutkan selama wabah corona melanda negeri sakura tersebut.

Fakta tersebut diungkapkan langsung rumah sakit yang menerima konsultasi kehamilan di Jepang.

Jepang memang dikenal dengan gadis-gadisnya yang cantik dan aduhai.

Dilansir dari Kompas.com, pada saat beberapa negara mencatatkan angka perceraian tinggi selama wabah corona, Jepang justru menorehkan angka konsultasi kehamilan tinggi.

Akui Berhubungan Seks dengan Pacar Saat Corona, Pelajar Cewek di Jepang Banyak Konsultasi Kehamilan. Foto: Ilusrasi pelajar SMP dan SMA cewek serta wanita hamil.
Akui Berhubungan Seks dengan Pacar Saat Corona, Pelajar Cewek di Jepang Banyak Konsultasi Kehamilan. Foto: Ilusrasi pelajar SMP dan SMA cewek serta wanita hamil. (Tribun Pekanbaru/Instagram.com/Kolase/Nolpitos Hendri)

Namun yang tidak biasa dalam situasi ini adalah, konsultasi kehamilan itu melibatkan banyak pelajar SMP hingga SMA.

Dilansir dari Japan Today pada Jumat (15/5/2020), RS Jikei di Kumamoto melaporkan peningkatan jumlah siswi SMP dan siswi SMA yang menghubungi departemen konsultasi kehamilan.

Peningkatan dimulai pada Maret, tidak lama setelah Perdana Menteri Shinzo Abe meminta sekolah-sekolah di seluruh Jepang ditutup guna menekan penyebaran Covid-19.

Selama April, konselor kehamilan RS Jikei menangani lebih banyak pelajar SMP-SMA daripada di bulan lainnya, sejak departemen ini didirikan pada 2007.

"Dengan sekolah ditutup karena virus corona, banyak pelajar yang tinggal di rumah," kata wakil presiden RS Jikei, Ken Hasuda.

"Bagi sebagian besar dari mereka, ini menghadirkan peluang untuk aktivitas seksual, yang dalam beberapa kasus mengarah ke kehamilan yang tidak direncanakan."   

Awalnya, diperkirakan remaja yang tinggal di rumah lebih sedikit kesempatannya untuk berhubungan seks.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved