Video Berita
VIDEO: Bersiap Melihat Dunia Berubah, Kemungkinan Virus Corona Tak Akan Hilang
Pemerintah mempersiapkan sejumlah skenario untuk penyelamatan ekonomi masyarakat, dengan mempertimbangkan situasi yang tak lagi sama saat wabah
TRIBUNPEKANBARU.COM-– Sudah hampir lima bulan ini wabah virus corona menyebar di seluruh dunia, membuat banyak hal berubah dalam kehidupan warga di seluruh negara.
Semua negara pun pemerintahnya mengambil sejumlah langkah untuk menangani penyebaran covid-19.
Pembatasan pergerakan warga dan menutup akses keluar-masuk dari negara lain adalah salahsatu langkah memerangi virus corona yang telah menjadi pandemi global.
Kini dampak pun mulai dirasakan, Tak hanya terkait dengan kesehatan, tetapi juga ekonomi.
Melansir dari BBC, Jumat (8/5/2020), pengangguran di Amerika Serikat disebutkan mencapai 33,3 juta orang atau sekitar 20 persen dari semua tenaga kerja di AS.
Pengangguran ini terjadi akibat gelombang PHK di AS selama pandemi virus corona.
Di Indonesia pun kondisinya hampir sama.
Diberitakan Kompas.com, 2 Mei 2020, Wakil Ketua Umum Kadin Suryani Motik mengatakan, berdasarkan data yang ia miliki, jumlah pengangguran sudah bertambah lebih dari 10 juta karena dampak Covid-19.
• Bukan Nikah! Para Jomblo di Belanda Diminta Segera Cari Partner Seks Agar Tak Suntuk Selama Lockdown
• Akui Ada yang Tidak Sejutu dengan WHO, Luhut Pandjaitan: Kita Mau Ngapain? Kita Mau Marah?
• Video Ini Bikin Heboh Jagat Maya, Pedagang Sayur Kasih Gratis Warga, Ternyata Ini yang Terjadi
• Lockdown di Filipina Dilonggarkan Setelah 2 Bulan, Warga Malah Enggan Keluar Rumah
"Data unemployment dari pemerintah, per hari ini baru 2-3 juta orang.
Kenyataannya di lapangan lebih dari itu, saya yakin sudah puluhan juta," ujar Suryani.
Pemerintah mempersiapkan sejumlah skenario untuk penyelamatan ekonomi masyarakat, dengan mempertimbangkan situasi yang tak lagi sama saat wabah virus corona.
Berbagai penelitian dilakukan untuk menemukan solusi penanganan virus corona dari sisi medis.
Para ilmuwan berbagai negara tengah berlomba untuk menemukan vaksin virus, yang diperkirakan membutuhkan waktu lebih dari satu tahun.
Namun, meski vaksin nantinya ditemukan, WHO mengingatkan, virus corona kemungkinan tidak akan pernah hilang.
"Virus ini bisa menjadi virus endemik yang ada di masyarakat, dan virus ini mungkin tidak akan pernah hilang," kata Direktur Kedaruratan WHO, dr Mike Ryan, Rabu (13/5/2020).
Menurut WHO, masyarakat harus bersikap realistis dengan kondisi ini.
Pekan lalu, Presiden Jokowi juga meminta masyarakat untuk hidup berdamai dengan virus corona hingga vaksin ditemukan.
"Artinya, sampai ditemukannya vaksin yang efektif, kita harus hidup berdamai dengan Covid-19 untuk beberapa waktu ke depan," kata Jokowi, di Istana Merdeka, Jakarta, dalam video yang diunggah Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, seperti diberitakan Kompas.com, Kamis (7/5/2020).
• Dijuluki Laowei dan Diberi Makan Daging Babi, Yuli Kapok Bekerja Sebagai ABK di Kapal China
• Kisah Cinta Masa Lalu Warnai Kasus Penembakan Bripka He Atas Perselingkuhan Istrinya dengan Serda HA
• Selama PSBB di Siak, Aktivitas Masyarakat Dibatasi Sampai Pukul 20.00 WIB
Pada Kamis (14/5/2020), Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau meminta warga Kanada menyesuaikan diri dengan “normal baru” atau new normal life.
Ia menyebutkan, berbagai kebiasaan perilaku perlu dimodifikasi untuk menyesuaikan dengan kondisi saat ini.
“Kita harus menyadari hal-hal akan berubah di dunia ini, bahkan setelah pandemi berakhir, bahkan setelah ada vaksin," kata Trudeau, seperti dikutipReuters.
“Covid-19 akan menjadi salah satu hal yang membuat perubahan dalam masyarakat kita.
Akan ada penyesuaian,” ujar dia.
Berbagai wilayah di Kanada kini telah memulai kembali kegiatan ekonomi dengan berbagai pembatasan yang tetap berlaku.
Bersiap menghadapi perubahan pasca-pandemi juga disampaikan sejumlah ahli di seluruh dunia.
Pakar perjalanan dan pakar kesehatan menyebutkan, akan ada perubahan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, cara mereka bersosialisasi, dan melakukan perjalanan ke berbagai tempat.
Ke depannya, kita akan terbiasa melihat orang-orang mengenakan masker.
• Chat Mesum Diduga dari NF Siswi Pembunuh Bocah dan Cowoknya Viral: Dia Suka Masokis Aku Suka Sadis!
• Dijemput Tim Medis, Pasien Covid-19 Ini Mengamuk & Peluk Warga: Saya Peluk Semua, ODP Kamu, ODP
• Sinopsis dan Link Streaming Episode 15 Drama Korea The World of The Marriend, Da Kyung Menyerah?
• VIDEO Update 16 Mei: Ada 4,6 Juta Orang di Dunia Terinfeksi Virus Corona, 1,7 Juta Sembuh
Kesadaran menjalankan pola hidup sehat juga diprediksi akan terbentuk pasca-pandemi.
Epidemiolog Universitas Indonesia Pandu Riono mengatakan, diperlukan cara hidup baru setelah ini.
Perilaku baru itu di antaranya menyediakan lebih banyak tempat cuci tangan di tempat umum, tetap menghindari kerumunan, penggunaan masker saat beraktivitas, dan lain-lain.
Untuk mencegah adanya gelombang baru virus corona, menurut dia, harus terus dilakukan tes, isolasi, dan tracing meski angka kasus Covid-19 telah menurun.
“Pokoknya supaya jangan terjadi lonjakan kasus lagi.
Yang kita harapkan tak terjadi gelombang dua, tiga, atau empat, supaya tak muncul klaster-klaster baru," kata dia.
Di Wuhan, China, meski penguncian telah dibuka, kehidupan normal yang berjalan tak bisa kembali seperti saat sebelum adanya virus corona.
Melansir New York Times, otoritas lingkungan terus mengatur kedatangan dan kepergian orang-orang.
Warga dapat pergi setelah mengunduh aplikasi yang disediakan pemerintah sehingga pergerakannya terpantau.
Aplikasi itu memuat alamat rumah mereka, perjalanan yang dilakukan, dan sejarah medis untuk melihat apakah mereka memiliki risiko penularan virus corona.
Siapkah kita menghadapi perubahan baru setelah berlalunya virus corona?
• Hari Kedua Gerakan 1.000 Kantong Darah Ramadan, Relawan Peduli Covid-19 Riau Kumpulkan 493 kantong
• Gabung Dengan Secret Number, Kecantikan Dita Karang Tuai Pujian Netizen: Sangat Menggemaskan
• KISAH Erdina Sihombing: Potong 4 Jarinya dan Bikin Cerita Jambret Sadis
• Video: Empat Pemuda Mabuk Mengeroyok Seorang Anggota TNI AL, Warga Hanya Bisa Berteriak Histeris
WHO Peringatkan, Virus Corona Tidak Akan Hilang Meski Ada Vaksin
Direktur kedaruratan WHO, dr Mike Ryan, memperingatkan bahwa virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 mungkin tak akan pernah hilang meski nanti ada vaksin.
Kalau pun nanti sudah ada vaksin untuk melawan Covid-19, itu berfungsi untuk mengendalikan virus.
Bukan untuk menghilangkan virus dari muka Bumi.
Hingga Kamis (14/5/2020), lebih dari 4,3 juta orang di seluruh dunia terinfeksi virus corona baru.
Dari kasus yang tercatat itu, hampir 300.000 orang di antaranya meninggal dunia akibat Covid-19.
"Penting diketahui, virus (corona baru) ini bisa menjadi virus endemik yang ada di masyarakat, dan virus ini mungkin tidak akan pernah hilang," ungkap Ryan dalam konferensi pers virtual dari Jenewa, Rabu (13/5/2020).
"HIV belum hilang.
Dan kini kita berhadapan dengan virus corona," imbuhnya seperti dilansir BBC, Kamis (14/5/2020).
Ryan sendiri mengaku tidak percaya pada siapapun yang membuat prediksi kapan penyakit Covid-19 akan hilang.
"Saya tidak percaya pada siapa pun yang dapat memprediksi kapan penyakit itu (Covid-19) akan hilang," ungkapnya seperti dilansir Science Alert, Kamis (14/5/2020).
Sejauh ini ada lebih dari 100 vaksin potensial yang masih dalam pengembangan. Jika ingin vaksin berhasil menghilangkan virus, butuh upaya besar.
"Kami memiliki harapan besar, jika menemukan vaksin yang sangat efektif, vaksin itu dapat didistribusikan ke semua orang di dunia.
Dengan itu, kami mungkin memiliki kesempatan untuk menghilangkan virus ini," ujar Ryan. "Namun, vaksin itu harus tersedia dan harus sangat efektif.
Vaksin itu harus tersedia dan digunakan semua orang". Banyak contoh yang menunjukkan vaksin tidak bisa menghilangkan virus penyakit, tapi mengendalikan atau mencegah penularan.
Sebagai contoh, vaksin campak dan rubella (MR) sudah diperkenalkan sejak 1963.
Namun hingga saat ini, masih ada orang yang terpapar campak bila tidak divaksin.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pun menekankan pengendalian virus corona dibutuhkan upaya sangat besar.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Virus Corona Tidak Akan Hilang, Bersiap Melihat Dunia yang Berubah Pasca-pandemi...", https://www.kompas.com/tren/read/2020/05/16/063300365/virus-corona-tidak-akan-hilang-bersiap-melihat-dunia-yang-berubah-pasca?page=3.