Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Indonesia Kembangkan Obat Herbal untuk Atasi Covid-19, LIPI Lakukan Setidaknya 10 Riset

Indonesia juga sedang melakukan kegiatan riset untuk penanggulangan Covid-19 yang masih terus menginfeksi masyarakat.

Editor: Ilham Yafiz
FOTO / AFP
Petugas laboratorium medis mendaftarkan sampel virus coronavirus COVID-19 yang baru di Roosendaal, Belanda pada 4 Maret 2020 silam. Kini indonesia sedang melakukan berbagai riset dalam menanggulangi Covid-19. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Indonesia juga sedang melakukan kegiatan riset untuk penanggulangan Covid-19 yang masih terus menginfeksi masyarakat.

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI ) melakukan berbagai kegiatan riset tersebut.

Riset dilakukan mulai dari pengembangan obat herbal, alat tes virus, alat sterilisasi barang, hingga teknologi bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"LIPI masuk dalam konsorsium gugus tugas untuk riset Covid-19, baik itu di level pencegahan maupun penanganannya," ujar Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Dr. Laksana Tri Handoko dalam webinar Covid-19, Peneliti, dan Dokter, Senin (18/5/2020).

Dia menjelaskan, ada 10 kegiatan riset yang tengah di lakukan LIPI terkait Covid-19.

Salah satunya, pengembangan penggunaan tanaman herbal Indonesia sebagai anti virus dan peningkatan sistem imun tubuh.

Terdapat 4 produk immunomodulator yang dikembangkan, yakni jambu merah, propolis, kombinasi daun ketepeng badak, benalu, serta kombinasi jahe merah, cordizept, meniran, yang akan dilakukan uji klinis akhir bulan ini.

LIPI juga mengembangkan alat tes diagnostik cepat berbasis polymerase chain reaction (PCR), alat uji untuk mendeteksi apakah seseorang terindikasi penularan Covid-19 atau tidak. Selain itu juga dikembangkan antibodi berbahan lokal.

Kaji cepat sosial humaniora turut dilakukan LIPI. Baik itu terkait keterbukaan informasi mengenai Covid-19, mobilitas mudik dan karantina wilayah, dampak ekonomi dan tenaga kerja, hingga evaluasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

LIPI juga turut melakukan pengurutan genom virus atau whole genome sequencing (WGS) dan pengembangan vaksin rekombinan.

Selain itu, dikembangkan juga alat strerilisasi berbasis UV-C dan ozon nanomist dengan target pengujian pada Agustus 2020.

Serta pengembangan bahan masker dan alat pelindung diri (APD) berbasis nanomaterial lokal yang ditargetkan sertifikasi pada Oktober 2020.

BREAKING NEWS: Aksi Penolakan Berlangsung di Hari Pertama Penerapan PSBB Dumai, Warga Turun ke Jalan

Soal Viralnya #IndonesiaTerserah, Doni Mardano Sampaikan Pesan Ini Kepada Tenaga Medis

10 Hari Merawat Kakak, Pulang Positif Virus Corona, Saat Ditracking Ternyata Ada 8 Orang yang Kontak

Pengembangan alat kesehatan pendukung seperti ventilator, serta gelang kontrol mobilitas orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) turut dikembangkan oleh LIPI.

Lembaga ini juga mengembangkan teknologi informasi dan big data yang berkaitan dengan studi epidemiologi dan aplikasi social sensing.

Pelatihan personil sebagai operator fasilitas BSL (biosafety level) dan pelaksana WGS juga dilakukan sejak wabah virus corona mulai ditemukan di Indonesia.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved