Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pesawat Pembom Amerika Berseliweran di Atas Perairan Dekat China, Persiapkan Konflik Terbuka?

Ketegangan antara China dan Amerika Serikat (AS) terus berlanjut dengan tensi yang semakin meningkat.

Editor: Ilham Yafiz
GREG BAKER / AFP
Bendera Amerika Serikat dan China bergandeng di luar sebuah hotel di Beijing, 14 Mei 2019 silam. 

Komando Indo-Pasifik AS mengatakan pada hari Rabu bahwa Angkatan Laut AS telah melakukan latihan perang ranjau di Laut Cina Timur.

China juga akan meningkatkan kekuatan militernya. China menempatkan dua kapal selam strategis bertenaga nuklir yang baru ditingkatkan bulan lalu dan juga mempertimbangkan peluncuran generasi baru pembom strategis, pembom sembunyi-sembunyi supersonik Xian H-20, mungkin pada tahun ini mulai aktif.

Zhu Feng, Direktur studi internasional di Universitas Nanjing, mengatakan, ketegangan di Laut China Selatan menjadi semakin memanas dan bergejolak dalam tiga bulan terakhir dan terkait erat dengan konflik politik dan diplomatik antara kedua negara.

Militer AS khawatir bahwa virus corona dapat memberikan peluang bagi China untuk meningkatkan kehadiran militer di Laut China Selatan, atau bahkan meningkatkan kemungkinan operasi militer terhadap Taiwan, katanya.

"Respons keras Tiongkok mungkin lebih jauh mendorong pemerintah Trump untuk menahan China di bidang lain, terus maju dengan strategi Indo-Pasifik AS, sebuah taktik penting bagi AS untuk menarik sekutu di wilayah tersebut ke sisinya dan lebih jauh mengasingkan China, "Kata Zhu.

Song Zhongping, seorang komentator urusan militer yang bermarkas di Hong Kong, mengatakan seringnya jet B-1 dan B-52 beraksi tidak hanya untuk menampilkan kehadiran militer AS, tetapi juga latihan melihat ke depan untuk pertempuran potensial di masa depan.

"B-1, menggantikan B-52, perlu terbang di sekitar perairan untuk mengetahui kondisi medan perang dengan baik," katanya.

“China dan AS memasuki kompetisi penuh dan situasinya lebih suram daripada Perang Dingin AS-Uni Soviet. Risiko konflik militer tidak dapat dikesampingkan di Laut Cina Selatan dan Selat Taiwan. Dan mereka meningkat, ”kata Song.

( Tribunpekanbaru.com )

Artikel ini sebelumnya tayang di Kontan

Sumber: Kontan
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved