Berita Riau
Pengamat Sebut Sebuah Investasi Harus Transparan dan Punya Skema yang Jelas
Para investor atau pemilik modal harus paham terkait skema dari investasi tersebut agar tidak terjerumus kedalam sistem investasi yang salah.
Penulis: Bynton Simanungkalit | Editor: Nurul Qomariah
Berdasarkan hukum ekonomi, permintaan semakin tinggi, harga makin semakin naik.
Sebaliknya jika turun maka harga turun.
"Kita tahu kalau permintaan naik atau turun itu dari mana. Kalau kita nggak tahu permintaan naik atau turun, bagaimana kita menentukan patokannya," katanya.
Hal yang juga perlu dipahami oleh pemilik modal adalah penggunaan uang virtual di satu komunitas itu terjadi karena ada kesepakatan.
"Mekanisme kesepakatan, kalau sepakat ya akan terjadi transaksi kalau nggak sepakat ya tidak akan terjadi.”
“Jadi kalau kita jual belum terima hasil bisa jadi belum ada yang beli, bisa juga sudah dibeli tapi duit nggak ditransfer nah ini lain lagi urusannya, di sinilah letaknya kita membutuhkan regulasi dan regulatornya," ujarnya.
Lebih jauh lagi, menurut Emon dalam ekonomi juga ditemui titik jenuh beli ataupun jenuh jual. Hal ini terjadi ketika suatu barang sudah terlalu mahal.
Namun ketika produk investasi tersebut tidak transparan, maka tidak dapat ditentukan sampai kapan akan menemukan titik jenuh produk tersebut.
Persoalannya saat ini, banyak masyarakat yang tertarik berinvestasi tanpa mengetahui skema yang dijalankan.
"Masyarakat cenderung tergiur pada tawaran keuntungan yang besar dalam waktu singkat, namun tidak mengkaji sisi resikonya," katanya.
Sebab menurut Emon, semua bentuk investasi memiliki risiko.
( Tribunpekanbaru.com / Bynton Simanungkalit )