Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

China Amerika Serikat Kembali Tegang, China Putuskan Tutup Pabrik Pepsi dan Stop Impor Ayam Amerika

Hubungan China dengan Amerika Serikat kembali tegang setelah China memutuskan menutup Pabrik Pepsi.

Editor: Ilham Yafiz
NICOLAS ASFOURI / AFP
Seorang wanita yang mengenakan masker berjalan melewati kios ikan yang tutup di sebuah pasar di Beijing, China pada 20 Juni 2020. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Hubungan China dengan Amerika Serikat kembali tegang setelah China memutuskan menutup Pabrik Pepsi.

Selain itu, China juga menghentikan impor ayam dari Amerika Serikat.

Kebijakan ini dilakukan China untuk melawan klaster baru Virus Corona, Covid-19.

Keputusan itu disampaikan pada Minggu (21/6/2020), di tengah seruan pemerintah untuk menekan produksi dan distribusi makanan akibat munculnya klaster-klaster baru Covid-19 di ibu kota, Beijing.

Para pejabat Kementerian Kesehatan China melaporkan adanya 22 kasus baru corona di Beijing, usai menguji lebih dari 2 juta penduduknya.

Pengujian massal ini dilakukan untuk mencegah gelombang baru wabah Covid-19, yang terkait dengan pasar grosir di Beijing.

Administrasi Umum Kepabeanan China mengatakan, impor ayam beku dari Tyson Foods telah dihentikan sementara, setelah virus corona ditemukan di salah satu fasilitas produksinya.

Badan tersebut melanjutkan, produk dari Tyson Foods yang telah tiba di China akan ditarik.

Kemudian produsen minuman bersoda ternama, Pepsi, juga diperintahkan untuk menutup salah satu pabriknya di Beijing, setelah beberapa karyawannya positif corona.

Keterangan itu disampaikan juru bicara perusahaan, Fan Zhimin, dikutip dari AFP Minggu (21/6/2020).

Ia menambahkan, 87 orang yang berkontak dengan pasien positif corona telah dilacak dan dikarantina.

Sejauh ini ada lebih dari 220 orang yang positif virus corona di klaster baru Beijing, yang setelah ditelusuri ternyata bersumber dari talenan untuk memotong salmon impor di pasar Xinfadi.

Pasar itu memasok lebih dari 70 persen produk makanan segar ke Beijing, dan telah ditutup.

Pada Jumat (19/6/2020) pemerintah menyarankan warga untuk membuang seafood beku dan produk-produk kacang yang dibeli di sana.

Pemerintah pada Jumat juga menyerukan upaya nasional untuk memeriksa semua produk makanan segar yang berasal dari "negara-negara berisiko tinggi", menyusul munculnya klaster baru virus corona di pabrik-pabrik Jerman dan AS.

Sumber: Kontan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved