India Boikot Smartphone Made In China Pasca Bentrok di Perbatasan, Tiga Merek Tiongkok Ketar-ketir
Publik India bahkan menyuarakan untuk memboikot produk-produk China dan memilih menggunakan produk lokal.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Perusahaan Smartphone China ketar-ketir sejak menggemanya seruan boikot produk China.
Seruan boikot produk China menggema pasca bentrokan kedua tentara di perbatasan, Ladakh.
Bentrokan itu memakan 20 korban jiwa dari pihak India.
Sementara di pihak China belum ada komfirmasi terkait jumlah korban jiwa.
Namun, intelijen Amerika Serikat menyebut 40 tentara China tewas dalam bentrokan tersebut.
Publik India bahkan menyuarakan untuk memboikot produk-produk China dan memilih menggunakan produk lokal.
Dikutip dari The Guardian, pemerintah India telah berjanji akan memblokir investasi dan meningkatkan tarif untuk China pascabentrokan.
Sentimen ini semakin memojokkan posisi China karena India sebelumnya telah menilai negeri tirai bambu sebagai sumber pandemi corona.
Dikutip dari Hindustan Times, beberapa produk China mungkin dapat dihindari.
Namun, tampaknya boikot ini sulit dilakukan di pasar ponsel.
Per-Sabtu (21/6/2020), merek-merek ponsel pintar China menduduki posisi teratas yang paling diminati di India.
Bagaimanapun juga orang India sendiri yang telah membantu merek China seperti Realme, Xiaomi, Vivo, dan lainnya naik ke peringkat teratas ponsel paling diminati.
Namun, di antara deretan ponsel China itu, terselip Samsung dari Korea Selatan yang juga eksis di India.
Minat warga India ini telah menggeser jauh merek lokal seperti Micromax, Lava, Karbonn, dan lainnya.
Menurut IDC, lima pemain smartphone teratas dengan pangsa pasar terbesar di India selama Kuartal 1 2020 adalah Xiaomi dengan pangsa 31,2 persen, Vivo dengan pangsa 21 persen, Samsung dengan pangsa 15,6 persen, Realme dengan pangsa 13,1 persen, dan Oppo dengan pangsa 8,5 persen.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/perdana-menteri-india-narendra-modi.jpg)