Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Tak Tega Lihat Warga Rohingya Menyusui Bayi di Kapal, Warga Aceh: Tarik Kemari, Kami yang Beri Makan

Awalnya mereka tak dizinkan turun, dan tetap berada di dalam kapal yang berjarak sekitar satu mil dari tepi pantai Lancok, Syamtalira Bayu.

tangkapan layar YouTube Tribunnews
Kondisi pengungsi Rohingya membuat Aceh Utara menangis 

Sementara di sisi lain, beberapa perempuan terlihat menangis.

Mereka juga mengaku sedih dengan kondisi kapal imigran Rohingya yang harus ditarik kembali menjauh dari tepi pantai.

Sekitar 20 menit kemudian, kapal akhirnya kembali ditarik mendekat ke tepi pantai.

Warga pun semakin ramai menyaksikan kapal imigran tersebut, memenuhi pondok-pondok yang ada di tepi pantai.

Atas kondisi tersebut, pihak keamanan pun memasang garis pengaman di tepi pantai, agar warga tidak bisa mendekat.

 

Disamping itu, atas dasar rasa solidaritas, warga Lancok juga menggalang bantuan dari masyarakat yang datang.

Koordinator Penggalang Dana, Azhari Tayeb, menyebutkan, penggalangan dana sudah dimulai sejak pukul 13.00 WIB.

Tahap pertama sudah terkumpul uang mencapai Rp 1,3 juta.

"Tahap awal kita sudah order nasi 100 bungkus, rencana akan kita kasih ke imigran sore nanti. Lalu beberapa dus air mineral sudah kita bawa ke kapal mereka, termasuk lima bungkus rokok," katanya.

Menjelang sore atau sekitar pukul 16.00 WIB, warga akhirnya sepakat menurunkan para imigran.

Kapal ditarik menggunakan satu boat nelayan menuju ke tepi pantai.

Setelah merapat, warga menurunkan mereka satu per satu, dimulai dari anak-anak, kaum perempuan, dan terakhir kaum laki-laki.

Setelah itu, mereka dikumpulkan di sebuah lokasi.

Tapi dikarenakan cuaca hujan yang disertai petir, para imigran Rohingya dibawa berteduh di pondok-pondok tepi pantai tersebut.

Sebagian terlihat menangis, dan sebagian lainnya terkulai lemas.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved