Istana Bakal 'Bangkitkan' Tim Pemburu Koruptor, Yakin Bisa Bawa Pulang Koruptor Kelas Kakap ini?
Salah satu tujuan penghidupan kembali tim tersebut adalah untuk menangkap buronan kasus Bank Bali, Djoko Tjandra.
Sebuah LSM pengawas anti-korupsi, Gempita, kemudian memberitakan pada tahun 1999 bahwa Eddy ternyata tengah menjalankan bisnis pabrik bir di bawah lisensi perusahaan bir Jerman, Becks Beer Company, di kota Pu Tian, di provinsi Fujian, China.
Pada tanggal 29 Oktober 2007, sebuah tim gabungan dari Kejaksaan Agung, Departemen Hukum dan HAM, dan Polri, telah menyatakan bahwa mereka akan segera memburu Eddy.
Keputusan ini terutama didasari adanya bukti dari PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) bahwa buronan tersebut melakukan transfer uang ke Indonesia satu tahun sebelumnya.
Pada akhir 2013, Kejaksaan Agung mengungkapkan bahwa Eddy telah terlacak keberadaannya di China sejak tahun 2011 dan permohonan ekstradisi telah diajukan kepada pemerintah China.
Hanya saja hingga saat ini belum ada hasilnya.
Apakah dengan dibangkitkannya Tim Pemburu Koruptor tersebut bisa menangkap kembali para perampok uang negara tersebut?
(*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kontan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/menko-polhukam-mahfud-md-saat-di-istana-kepresidenan-bogor.jpg)