Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pilkada Serentak 2020 di Riau

Membelot, Sujarwo Diberhentikan dari Keanggotaan PAN, Maju pada Pilkada Siak 2020 dari Partai Golkar

Kader PAN Siak diminta tidak melenceng dari keputusan partai. Jika ada kader yang "membelot" pada Pilkada 2020 ini, partai akan memberikan sanksi teg

Penulis: Nasuha Nasution | Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/Ilustrasi/Nolpitos Hendri
Membelot, Sujarwo Diberhentikan dari Keanggotaan PAN, Maju pada Pilkada Siak 2020 dari Partai Golkar 

"Kita segera membicarakan tentang PAW-nya, sebab Sujarwo kan saat ini ketua Komisi II di DPRD Siak," kata dia.

Fairus juga mengingatkan seluruh kader PAN Siak diminta tidak melenceng dari keputusan partai.

Jika ada kader yang "membelot" pada Pilkada 2020 ini, partai akan memberikan sanksi tegas.

"Tindakan yang dilakukan Sujarwo adalah tindakan pribadinya, sehingga konsekwensinya juga untuknya secara pribadi. Sedangkan kader PAN tetap solid untuk memenangkan Pilkada Siak 2020," kata dia.

Diketahui, Sujarwo merupakan Ketua Komisi II DPRD Siak periode 2019-2024, dan dan anggota DPRD Siak periode 2014-2019.

Kedua periodenya dari PAN.

Selain politisi PAN, ia dikenal sebagai pengusaha tenda di Siak.

Usung Anak Bupati dan Istri Bupati hingga Berbau Dinasti Politik, Ini Kata Pengurus Partai Golkar

Partai Golkar sudah mengeluarkan SK kepada empat bakal calon atau Bacalon Kepala Daerah yang diusung pada Pilkada Serentak 2020 di Riau di sembilan daerah.

Namun ada beberapa nama Bacalon Kepala Daerah menjadi yang perhatian karena berbau dinasti politik dengan pemimpin sebelumnya.

Seperti di Bacalon Kepala Daerah di Pelalawan, Indragiri Hulu, dan Bengkalis.

Pelalawan anak Bupati Pelalawan HM Harris yakni Adi Sukemi diberikan amanah oleh Golkar untuk menjadi calon Bupati, di Inhu istri Bupati aktif Yopi Arianto, dan istri Bupati Bengkalis.

Namun, istri bupati Bengkalis belum dipastikan maju diusung oleh partai apa.

Menanggapi hal tersebut Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPD Golkar Riau Ikhsan mengatakan pihaknya tidak melihat dari sisi dinasti politiknya, hanya saja melihat dari layak atau tidaknya bakal calon tersebut.

"Pertimbangan kita tidak melihat harus anak Bupati dan istri Bupati, melainkan pertimbangan Golkar tentu melihat elektabilitas dan layaknya bakal calon yang diusung," ujar Ikhsan kepada tribunpekanbaru.com Senin (13/7/2020).

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved