Baru 2 Hari Melahirkan, Pasien Covid-19 Kabur dari RSSA Malang, Khawatir Tagihan Rumah Sakit Mahal
Terpantau CCTV Beruntung, upaya pasien itu diketahui petugas keamanan yang memantau kamera pengawas
TRIBUNPEKANBARU.COM, MALANG - Seorang perempuan yang ternyata pasien positif Covid-19 berupaya kabur dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang, Jawa Timur.
Video yang memperlihatkan perempuan itu hendak kabur menjadi viral di media sosial (medsos).
Namun, upaya melarikan diri pasien Covid-19 itu gagal karena petugas medis rumah sakit berhasil membujuknya untuk dirawat kembali.
Setelah ditanya, ternyata pasien hendak kabur karena khawatir tagihan rumah sakit mahal.
• Dapat Tambahan Alat Baru, Labor Biomolekuler RSUD Arifin Achmad Bisa Uji 1.000 Sampel Per Hari
• Penasihat Hukum Sebut Rustam Bakar Sampah di Pekarangan Sendiri,Agenda Sidang Masuk Pembacaan Duplik
• Ditinggal Jualan,Rumah Kontrakan di Pringsewu Terbakar, Pedagang Pakaian Derita Kerugian Rp 20 Juta
Direktur RSSA Malang Kohar Hari Santoso mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Selasa (14/7/2020). Pasien positif Covid-19 itu baru saja melahirkan.
"Pasien merupakan pasien isolasi Covid-19 dengan status confirm Covid-19 pascapersalinan. Pada Minggu, 12 Juli 2020 dilakukan tindakan operasi sesar," kata Kohar melalui rilis resmi yang dikirim Humas RSSA Kota Malang, Rabu (15/7/2020).
Kohar mengatakan, tim dokter telah menyatakan keadaan pasien membaik secara klinis.
Pasien itu direkomendasikan untuk menjalani karantina mandiri di bawah pengawasan Dinas Kesehatan Kota Malang.
Kesepakatan itu dibuat para dokter beberapa jam sebelum pasien itu kabur, sekitar pukul 14.00 WIB.
Saat itu, RSSA telah menghubungi Dinas Kesehatan untuk menjemput pasien.
Tapi, pasien itu kabur sebelum tim Dinas Kesehatan datang.
"Pasien tidak sabar dan berusaha keluar dari ruang isolasi dengan mencuri-curi kesempatan dari pengawasan petugas, pada saat yang sama perawat sedang ada di ruangan lain untuk merawat pasien," kata dia.
Terpantau CCTV Beruntung, upaya pasien itu diketahui petugas keamanan yang memantau kamera pengawas atau CCTV.
Petugas keamanan berusaha menghentikan pasien.
Tapi, upaya mereka tak maksimal karena tak menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/pasien-rssa-kota-malang-kabur.jpg)