Bidan Ramlah 8 Tahun Berdinas, Naik Sampan Bertaruh Nyawa di Tengah Laut Bantu Ibu Melahirkan
Ramlah (34), seorang bidan di Puskesmas Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulsel, harus berhadapan dengan medan yang menantang saat bertugas.
Karena masih belum mendapatkan pelayanan, istri Zainuri semakin meronta kesakitan sehingga mengundang kehadiran warga sekitar.
“Kami juga menghubungi keluarga kami untuk membantu,” ujar Zainuri.
Pada akhirnya sekitar pukul 23.00 WIB, Aljannah melahirkan secara mandiri di tengah tontonan warga sekitar.
Mengetahui Aljannah sudah melahirkan, suami bidan SF masuk ke dalam rumah untuk memanggil istrinya.
Tidak lama kemudian, Bidan SF keluar rumah untuk memberikan pelayanan dengan menggunakan APD lengkap.
“Kami langsung diarahkan masuk ke dalam rumah, kemudian anak dan istri saya dibersihkan. Setelah dibersihkan, anak saya diletakkan di inkubator selama kurang lebih lima belas menit,” ujar Zainuri.
Dalam pelayanan tersebut Zainuri beserta istrinya masih membayar biaya sebesar Rp 800.000.
“Pukul 23.30 WIB kami disuruh pulang, alhamdulilah anak saya lahir dengan normal, jenis kelamin perempuan,” kata Zainuri.
Penderitaan istri Zainuri tidak berhenti di situ. Pasalnya, saat tiba di rumah, Aljannah masih mengalami pendarahan.
Sehingga keesokan harinya Zainuri memanggil bidan lain untuk meminta pertolongan.
“Keesokan harinya istri saya mengalami pendarahan besar dengan wajah pucat, jadi saya memanggil bidan lain. Kalau meminta pertolongan ke bidan yang sama, saya takut kembali terjadi hal yang serupa,” ucap Zainuri.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Bidan Ramlah di Selayar, Bertaruh Nyawa di Tengah Laut Bantu Ibu Melahirkan",dan Artikel ini telah tayang di Tribunmadura.com dengan judul: BREAKING NEWS - Izin Praktik Oknum Bidan di Sampang Madura Dicabut, Ini Penyebabnya, dan Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Biarkan Seorang Ibu Melahirkan di Depan Rumah, Izin Praktik Bidan SF Dicabut"
